Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. (1Yoh. 4:1)
“Bu, masa katekisasi ada tesnya, sih? Ada remedialnya tidak, Bu?” Demikian pertanyaan anak-anak yang ikut serta dalam ekstra kurikuler katekisasi di sebuah SMA. Saya tersenyum mendengarnya dan mengatakan: “Tentu saja ada. Kalian harus diuji, sudah sampai mana pemahaman kalian akan Tuhan dan kalian percaya.”
Penulis surat Yohanes menasihati untuk menguji setiap roh. Mengapa? Karena ada begitu banyak orang yang mengaku diri sebagai nabi dan mereka mengajarkan banyak hal kepada umat Tuhan. Apa yang dimaksud dengan menguji roh? Penulis mengimbau agar para murid bersikap waspada, bersikap cermat, menguji pengakuan-pengakuan yang dibuat terkait dengan Roh. Bagaimana caranya? Penulis memberikan pedoman bagaimana para murid dapat menguji roh-roh itu. Salah satunya ada dalam ayat 2-3 “setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah.”
Bersikap waspada, cermat dan kritis juga diperlukan dalam hidup beriman. Jika kita hanya mengandalkan emosi belaka dalam beriman, maka kita bisa jatuh pada roh-roh yang tidak berasal dari Allah. Tetapi, untuk bisa bersikap waspada, cermat dan kritis tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan intelektual manusia. Sebab, terkadang, beriman melampaui akal manusia. Oleh karena itu, mintalah hikmat dari Tuhan agar mampu menguji setiap roh. [Pdt. Engeline Chandra]
DOA:
Tuhan, berilah kami hikmat untuk dapat menguji setiap roh yang ada di sekitar kami. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 47; 1Raj. 18:36-39; 1Yoh. 4:1-6
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.