Kisah orang samaria adalah sebuah kisah yang amat populer bagi orang Kristen. Kisah ini sudah puluhan (mungkin ratusan kali) dijadikan contoh untuk membuka keterasingan dan membangun relasi. Orang samaria yang sudah terbiasa diasingkan justru menjadi orang pertama yang berinisiatif untuk membuka diri terhadap penderitaan orang lain. Orang samaria yang biasa dianggap sebagai masyarakat kelas dua kini berinisitif untuk meruntuhkan pembatasan. Ia mengulur tangannya dan memberikan pertolongannya.
Sikap orang samaria adalah sikap yang mendobrak keterasingan (bandingkan dengan sikap imam, orang Lewi yang hanya melewati orang yang terkapar hampir mati). Ia tidak merasa terlalu jijik atau najis untuk menjamahnya. Ia tidak merasa direpotkan untuk merawat dan menjaminnya. Ia tidak berfikir matematis untuk pertolongan yang diberikannya. Dasar dari semua tindakannya itu semata-mata karena kasih. Kasih yang menguak keterasingan dan kasihlah menjadi satu-satunya dasar untuk membangun relasi. Tindakan pertolongan yang diberikannya tuntas hingga korban pulih dan dapat melanjutkan kehidupannya. Pertolongannya bukan saja memulihkan kesehatannya tetapi memberi ruang untuk mandiri. Kesehatan yang dipulihkan menjadi kekuatan baru untuk menata hidupnya kembali, berkerja keras untuk setiap hal yang ia butuhkan. Ia yang hampir mati kini dapat menjalani hidup yang hampir terampas karena keegoisan dan kejahatan orang lain karena tindakan kasih dari seorang samaria yang melewati jalan itu.
Di akhir bulan peduli ini, marilah kita membangun persekutuan kita di tengah dunia seperti sikap orang samaria. Setiap orang terpanggil untuk menguak, membongkar dan meruntuhkan keterasingan dan setiap orang menjadi pionir untuk membangun relasi. Setiap orang adalah sahabat dalam pergumulan di dunia. Membangun sikap seperti orang samaria menjadi relevan di tengah situasi dunia yang penuh dengan keegoisan dan persaingan yang justru menempatkan sesama sebagai lawan bukan kawan. Mari bangun relasi dengan menguak keterasingan. Ini panggilan yang tidak pernah berakhir, sebuah panggilan di sepanjang hidup dan kehadiran kita di dunia.
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.