… karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. (Ef. 5:9-10)
Eka Darmaputra, seorang pendeta GKI dan teolog Indonesia, dalam pergulatan teologi dan pelayanannya, terkhusus pasca Orde Baru, sangat mendambakan supaya gereja dan umat Kristen menjadi komunitas eksemplaris. Gereja hadir dan hidup bersama masyarakat dengan memperjuangkan kepentingan bersama berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Kepada jemaat di Efesus, Paulus mengingatkan agar mereka hidup sebagai anak-anak terang karena Yesus adalah Sang Terang. Menariknya, Paulus kemudian sedikit merinci bahwa yang namanya anak terang itu harus membuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran dalam hidup sehari-hari. Ketika hidup bersama dengan yang lain, mereka harus menjadi contoh dan membuat hidup mereka berarti dan bermakna bagi yang lain. Mereka tidak hanya hidup bagi diri sendiri sebab terang itu berdampak pada lingkungan sekitar. Identitas yang mereka hidupi bukan identitas yang eksklusif, melainkan inklusif. Berpegang pada values, mereka menghadirkan diri secara bermanfaat tanpa mengorbankan jati diri.
Nilai-nilai Kristen seperti kasih, kebaikan, keadilan, dan kebenaran yang bersumber dari Kristus, sejalan dengan nilai- nilai Pancasila. Keadilan sosial merupakan salah satu concern dari Pancasila yang akan terus diperjuangkan di Indonesia. Karena itu, sama seperti harapan Eka, kita perlu menghidupi Injil dengan melakukan Pancasila dalam kebersamaan kita dengan tetangga atau masyarakat dalam hidup sehari-hari. [Pdt. Hariman Pattianakotta]
REFLEKSI:
Gereja, baik komunal maupun personal, diutus Allah untuk hidup membaur dan memberi dampak seperti terang dalam masyarakat.
Ayat Pendukung: Mzm. 27:7-14; Hak. 6:11-24; Ef. 5:6-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.