Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera adalah kebutuhan hidup. Di dalam damai sejahtera, kita memiliki keberanian, pengharapan dan ketenangan menghadapi segala persoalan dan pergumulan hidup. Yesus tahu bahwa tugas pemberitaan Injil ini harus diteruskan oleh para murid-Nya maka pentinglah bagi mereka merasakan damai sejahtera sebelum mereka di utus di tengah dunia dan bersaksi tentang karya keselamatan Allah melalui Yesus dalam kuasa Roh Kudus.
Yesus merangkul ketakutan dan keraguan mereka. Yesus menghampiri mereka yang takut dan berada dalam ruang-ruang terkunci. Yesus menjumpai Tomas yang ragu. Yesus tidak menghakimi namun berjalan bersama dengan mereka. Menuntun mereka untuk melihat pekerjaan Allah jauh melebihi akal manusia. Mengurai segala kebingungan dengan penuh keyakinan bahwa janji Allah tergenapi secara sempurna dalam diri Yesus.
Maka kemudian kita melihat perubahan besar dalam diri para murid yang takut menjadi para murid yang siap memberitakan Injil di mana pun dan apa pun resikonya. Di tengah ancaman untuk menutup mulut, kini mereka memilih untuk terus memberitakan Injil dan berkata, “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” Kiranya damai sejahtera Kristus memenuhi hati kita saat ini untuk tetap memberitakan Injil di tengah kemelut dunia. (DVA)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.