Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. (Luk. 24:45)

Pertanyaan yang sering diajukan guru setiap kali selesai menjelaskan sesuatu kepada para murid adalah: ”Mengerti?” Pertanyaan itu penting sebab bila murid belum atau tidak mengerti, guru harus mengulangi penjelasannya.

Memahami isi kitab suci memang bukan perkara yang mudah. Yesus menyadari betul bahwa para murid mengalami kesulitan untuk mengerti isi kitab suci yang akan menjadi dasar bagi mereka dalam menyampaikan kabar baik. Karena itu, dalam perjumpaan yang terakhir dengan para murid, sebelum Ia naik ke surga, Yesus membukakan pikiran para murid agar dapat mengerti isi kitab suci. Penting bagi para murid untuk mengerti isi kitab suci sebab setelah Yesus tidak lagi bersama-sama dengan mereka secara fisik yang mereka miliki adalah kitab suci. Para murid harus terus memberitakan apa dan siapa Yesus kepada orang lain berdasarkan kitab suci. Untuk itu, mengerti isi kitab suci adalah keniscayaan. Yesus tidak berhenti hanya sampai membukakan pikiran para murid. Ia menegaskan akan mengirimkan apa yang sudah dijanjikan oleh Bapa-Nya. Para murid akan mendapat pertolongan dari Yesus dalam menjalankan tugas untuk bersaksi.

Setiap kali kita membaca Alkitab, mendengarkan khotbah, mengikuti pendalaman Alkitab (PA), membaca renungan harian, atau berdiskusi tentang firman Tuhan apakah kita mengerti? Bila belum, mintalah Tuhan untuk membukakan pikiran kita agar dapat mengerti. [Jan Calvin Pindo, S. Th]

REFLEKSI:
Penting bagi kita untuk mengerti isi kitab suci. Bila belum mengerti, bertanyalah!

Ayat Pendukung: Mzm. 130; Yeh. 36:8-15; Luk. 24:44-53
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.