Minggu ini kita memasuki masa Adven yang pertama. Kata “Adven” berasal dari kata Latin ‘adventus, advenio‘ yang berarti ‘kedatangan’. Fokus pada masa Adven ini dimulai dengan kitab Perjanjian Lama yang menggambarkan adanya pengharapan akan kedatangan Mesias, yang akan menghadirkan pemerintahan Allah di dunia ini, sehingga terwujud situasi damai sejahtera. Kemudian berlanjut ke kitab Perjanjian Baru yang mengisahkan kedatangan Kristus untuk menghakimi semua bangsa. Pada saat-saat terakhir dalam perjumpaan dengan para murid, Yesus berulang-ulang mengingatkan agar berjaga-jaga dan waspada mengantisipasi peristiwa kedatangan-Nya yang kedua dalam kemuliaan pada akhir zaman.
Simbol kehadiran Mesias di dunia ini digambarkan di kitab Yesaya dengan sangat menarik, dimana keadilan ditempatkan berpasangan dengan damai sejahtera. Sebab dalam pemerintahan Allah yang adil, semua persenjataan perang diubah menjadi alat-alat produksi yang menghasilkan kesejahteraan. (ay.4) Harapan ini sesuai dengan makna Adven, yaitu menantikan dengan penuh harapan kehadiran pemerintahan Allah di dunia ini, dimana damai sejahtera Allah diwujudkan. Hal penting yang perlu diperhatikan, makna damai-sejahtera dalam pengertian Alkitab bukanlah semata-mata dalam perspektif teologis belaka. Damai sejahtera yang dimaksud hanya akan terwujud apabila umat memberlakukan keadilan, dan berkomitmen untuk mendatangkan kesejahteraan dalam persekutuan. Keadilan yang dimaksud adalah hilangnya sikap bermusuhan, dimana hal-hal yang mengarah pada kekerasan diubah menjadi energi untuk membangun, sehingga kemakmuran secara material dapat diwujudkan.
Dalam masa penantian ini Allah memanggil kita umat-Nya, untuk secara serius saling peduli dan bertanggungjawab terhadap sesama, yaitu memberi pertolongan sesuai dengan kebutuhan seperti memberi makan kepada yang lapar, memberi pakaian kepada yang telanjang, serta saling memberdayakan.
TT
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.