“… Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?” (Mrk. 9:12)
Bagian akhir dari kisah Yesus dimuliakan ini adalah tentang bagaimana sikap dan pergumulan pengikut Yesus. Penginjil Markus menceritakan bahwa para murid tidak mengerti akan pengajaran Yesus. Bahkan lebih dalam, mereka tidak mengerti bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, bukan Elia atau nabi-nabi lain.
Pemahaman mesianisme di masyarakat Yahudi pada waktu itu berbeda dengan pemahaman Kristen masa kini. Masyarakat Yahudi memahami Mesias adalah seorang pemimpin politik. Karakternya tegas, bicara meyakinkan, pengaruh sosialnya luas, dan kalau perlu penampilannya gagah dan tegap. Setidaknya, Mesias bagi orang Yahudi, adalah seseorang yang pernah menempuh pendidikan politik atau militer, karena ia “akan memulihkan segala sesuatu.“ Namun, ciri-ciri seperti itu tak mereka jumpai pada Yesus. Yesus hanya seorang guru agama Yahudi. Murid-Nya dan pengikut-Nya hanya sedikit. Relasinya lumayan, namun pengaruhnya tidak terlalu kuat. Dibanding nabi-nabi terdahulu, Ia tidak termasuk hitungan Mesias yang dinantikan.
Beriman kepada Yesus dan mengenal-Nya, belum tentu sesuai dengan gambaran dan harapan kita. Kelahiran-Nya tidak ramai dipersaksikan oleh Alkitab. Bahkan, Markus tidak menceritakannya sama sekali. Namun, beberapa orang Kristen mengada-ada ketika merayakan Natal. Apakah sebenarnya kita semakin tidak mengerti arti kedatangan-Nya? [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Ajar kami, ya Tuhan, untuk memahami kehendak dan rencana-Mu dengan tetap beriman dan berharap. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 125; Mal. 3:16-4:6; Mrk. 9:9-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
DESMAWEI HOSEA SAYORI
Desember 16, 2020 - 6:27 amAmin