Mencintai Seperti Tuhan

Matius 20 : 1 - 16

Belum ada komentar 114 Views

Memahami dan mengerti Kerjaan Sorga tidak bisa dilihat dari norma yg berlaku umum di dunia ini. Pendekatan kita untuk mengerti, mesti dilihat dari cara berpikir Allah (Theosentris) untuk memahami berita inti (message) yg akan disampaikan oleh Allah sendiri. Dalam konteks inilah kita mencoba untuk mengerti “Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur”.

Perumpamaan ini bisa di kategorikan dalam dua kelompok. Kelompok pertama ialah kelompok pekerja yg bekerja berdasarkan ‘kontrak kerja’ (ay.2) Kelompok kedua ialah kelompok pekerja “non kontrak” (ay. 3-7).

Permasalahan kemudian muncul saat pembagian upah, dimana kelompok 1, merasa diperlakukan tidak adil oleh tuannya, karena mereka bekerja lebih lama dari para pekerja kelompok 2, tetapi dibayar sama, yaitu sedinar. Namun yang menarik adalah jawaban si tuan, yg mengatakan: “Kawan, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari ? …….. Iri hatikah engkau, karena aku murah hati”

Pelajaran apa saja yg kita petik dari perumpamaan ini,
Bekerja dan melayani Tuhan itu bukan masalah “waktu” (berapa lama), mau sehari atau sejam bukan itu yang terutama, tetapi apakah yang kita kerjakan itu fokusnya adalah Allah atau diri sendiri ?

Privilege, masalah ‘senioritas’ sering membawa kita kepada pencobaan untuk lebih di istimewakan atau dihormati sehingga kita sering meremehkan para ‘yunior’ yang kita anggap belum banyak tahu, ternyata di mata Tuhan semua sama, tidak ada ‘pembedaan’ meskipun ada perbedaan.

Compassion (belas kasih) Allah yg tak terbatas, hal ini dinyatakan melalui sikap tuan ketika melihat “pengangguran” kondisi inilah yang menggerakkan si tuan untuk mempekerjakan mereka dan menerima upah yang sama sehingga si tuan sudah bertindak melampaui keadilan yang berlaku pada umumnya, itulah gambaran Allah yg penuh belas kasih.

Kemurahan Allah dinyatakan melalui gambaran para pekerja yang melakukan pekerjaan berbeda tetapi menerima upah yang sama. Dihadapan Allah semua pelayanan itu sama penting. Bukan masalah berapa banyak tugas ataupun jabatan yang saya miliki, tetapi sekecil apapun pelayanan yang lakukan, bagaimana saya lakukan untuk berbagi cinta sebagaimana Tuhan lakukan.

Permasalahannya buat kita kini, mampukah saya mencintai seperti Tuhan ? (AS)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...
  • Aku Pulang
    Lukas 15:1-3, 11b-32
    Kisah anak yang hilang dalam Lukas 15 adalah cermin dari perjalanan spiritual kita. Seperti anak bungsu yang meninggalkan rumah...
  • MEMELIHARA KESETIAAN DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
    Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9
    Yesaya 55:1-9 mengajak kita kepada sebuah perjamuan ilahi, sebuah undangan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam setiap musim kehidupan,...