Mencintai dalam kerapuhan

Filipi 2:5-11

Belum ada komentar 81 Views

“Rendah hati” merupakan kata kunci tulisan Rasul Paulus pada jemaat di gereja Filipi, nilai tersebut diikuti dengan contoh konkret untuk belajar “berpikir seperti Yesus Kristus” (Filipi 2:5).

Hal “rendah hati”, bukan kata yang asing di telinga kita sebagai pengikut Kristus, naman kata itu menjadi begitu sulit untuk dipahami, ketika dunia dimana kita hidup sangat menghargai apa yang disebut dengan prestasi, status sosial, dan kekuasaan.

Gambaran keberadaan Kristus yang secara alami adalah Tuhan, namun Dia tidak menganggap kesetaraan dengan Bapa sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Malahan, Yesus “membuat dirinya menjadi bukan siapa-siapa”—bukannya menggunakan hak istimewanya yang Ilahi untuk keuntungan-Nya sendiri, Yesus menanggalkan semuanya untuk menjadi sama seperti manusia. Dia juga “mengambil rupa seorang hamba”, bukan rupa sebagai raja, yang seharusnya bisa dipilih-Nya.

Yesus memilih untuk dilahirkan sebagai seorang manusia, yang terikat oleh ruang dan waktu, yang rapuh karena keterbatasan hidup dalam tubuh manusia yang penuh dengan kelemahan. Tapi justru di dalam kerapuhan-Nya itulah Yesus menjadi contoh hidup bagi manusia lainnya, bagaimana tetap setia menjalankan kehendak Allah dengan mencurahkan cinta-Nya kepada umat manusia hingga mati di kayu Salib.

“memiliki pola pikir yang sama” seperti Yesus, memberikan energi, sekaligus keberanian untuk mempersaksikan Cinta kasih Tuhan yang Agung itu kepada sesama. Ketika pengikut Kristus menyadari kerapuhannya, pada saat yang sama ia akan menyandarkan diri pada kuasa Allah dan bukan mengejar kekuasaan, kesuksesan duniawi semata.

Meski hidup dalam kerapuhan, Yesus mengingatkan bahwa manusia masih mempunyai kemampuan untuk mencintai sesamanya ketika ia menyandarkan hidupnya pada apa yang Tuhan kehendaki dan bukan semata mata pada apa tujuan hidupnya sendiri. Amin. (TT)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu, Uncategorized
  • Anak-Anak Terang
    Efesus 5:8-14
    Dalam Efesus 5:8-14, kita dipanggil untuk menjadi “anak-anak terang” yang hidup dalam terang Tuhan. Anak-anak terang kita hayati sebagai...
  • “Berikan Aku Air Itu”
    Yohanes 4:5-52
    Dalam kisah ini, Yesus meminta air dari wanita Samaria, tetapi kemudian menawarkan kepada wanita itu air yang dapat memberikan...
  • “Kamu Harus Dilahirkan Kembali”
    Yohanes 3:1-17
    Dalam Yohanes 3:1-17, terdapat kisah tentang seorang Farisi bernama Nikodemus yang datang kepada Yesus pada malam hari untuk berbicara...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Banyak kisah dalam Alkitab yang dinarasikan dengan latar belakang kehidupan agraris. Rumput hijau, gandum, ternak, dan sebagainya. Memang kita...
  • Kebajikan yang Mulia
    “Uripe mulyo”. Kalimat dalam bahasa Jawa yang berarti ‘hidupnya mulia’ ini sering diungkapkan dalam percakapan keseharian saat melihat seseorang...