Adven II
Sikap pesimis dan kehilangan pengharapan umat Israel dapat dimengerti, kala memahami tekanan hidup yang begitu berat serta waktu yang cukup lama dalam masa pembuangan. Apa rencana Tuhan dibalik seluruh peristiwa ini? Masihkah umat dapat melihat bahwa justru melalui peristiwa ini, Allah akan memurnikan hidup mereka. Sikap hidup yang bimbang ini terjadi karena situasi kehidupan yang mereka alami telah membuat mereka kehilangan iman, kurang sabar, akhirnya jatuh dalam lembah keputus-asaan. Karena itu, hati yang seperti “lembah” inilah yang harus diratakan, supaya dapat melihat kemuliaan dan keselamatan yang dari Tuhan. Seruan seperti ini jugalah yang disampaikan oleh Yohanes pembaptis, ketika ia diberi tugas mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Mengapa? Karena situasi yang juga kurang lebih sama ketika Kristus datang dalam dunia ini. Banyak orang yang berputus asa menjalani hidup dalam himpitan penderitaan, penjajahan Romawi, pemimpin politik yang korup, pemimpin agama yang munafik dan konformis, telah membawa hati umat menjadi pesimis dan hilang harapan. Selama hati seseorang dikuasai oleh keputusasaan, ia tidak akan pernah melihat dan menyambut keselamatan yang dari Tuhan.
Kala kita memasuki masa Adven dengan kebimbangan, maka dengarkanlah seruan Yesaya yang mengingatkan bahwa hidup manusia terbatas, hanya seperti bunga rumput sebab itu jangan sia-siakan anugerah keselamatan yang Tuhan sudah berikan (ay 6-8). Di sisi yang lain, bagi kita yang telah menerima pengampunan dan sekaligus pemulihan, maka beritakanlah kabar baik!, yaitu keselamatan yang datang dari Tuhan Yesus Kristus kepada dunia ini!
TT
1 Comment
Pdt.Anang Sugeng
Desember 14, 2014 - 7:37 amKebesaran TUHAN yang kita punya adalah luar biasa,TUHAN sanggup memberikan penghiburan,ketenangan,bahkan kemuliaanNYA diberikan kepada kita saat kita dalam kebimbangan.Tetap semangat.