Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! (Mzm. 72:2)
Apa arti kata adil bagi kita? Apakah adil berarti mendapat “jatah” yang sama? Misalnya, sepotong kue dibagi menjadi dua bagian dengan ukuran yang sama. Atau, adil itu berarti sesuai kebutuhan? Misalnya, yang butuh banyak, mendapat banyak, dan sebaliknya.
Pada bagian ini, pemazmur beberapa kali menggunakan kata “adil.” Namun, kata adil yang digunakan di sini bukan berarti sama rata, sama rasa, sama jumlah. Berkali-kali pemazmur mengungkapkan bahwa kuasa Allah terbentang luas, baik jarak (dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi) maupun waktu (sampai tidak ada lagi bulan). Begitu Mahakuasa-Nya Allah sehingga semua raja menyembah-Nya dan semua musuh takluk di bawah-Nya, demikian dikatakan pemazmur. Namun, Allah digambarkan pula sebagai Allah yang adil. Ia adil bukan karena membagi berkat-Nya sama rata, melainkan karena Dia berpihak pada yang lemah, tertindas, dan miskin. Dia adil karena Dia mau membela mereka yang ditindas oleh pihak lain. Dia adil karena Ia tidak membiarkan umat-Nya saling adu kekuatan. Dia justru ingin semua bangsa saling memberkati. Itulah keadilah yang ditunjukkan oleh Allah.
Adil bukan berarti tidak boleh memihak. Allah dengan segala kekuasaan-Nya memerintah dengan adil. Karena keadilan, Ia berpihak membela yang lemah dan tertindas; karena keadilan, Ia justru membuat raja-raja di dunia tunduk dan menyelamatkan orang miskin. [Pdt. Arliyanus Larosa]
REFLEKSI:
Memperjuangkan dan menyatakan keadilan melalui keberpihakan kepada yang lemah dan tertindas.
Ayat Pendukung: Mzm. 72; Mi. 5:2-9; Luk. 13:31-35
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.