memberi

Memberi di tengah dunia yang serakah

Belum ada komentar 123 Views

Mahatma Gandhi pernah berujar, “Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan (need) setiap orang, namun tak cukup untuk keserakahan (greed) setiap orang.” Antara kebutuhan dan keserakahan, need dan greed, kerap terdapat batas yang sangat tipis. Krisis ekonomi global belakangan secara teknis muncul karena kasus subprime mortgage di Amerika Serikat; secara moral dan teologis penyebab utamanya adalah keserakahan. Uang tentulah menjadi simbol utama keserakahan. Voltaire suatu saat pernah menulis secara sarkastis, “Ketika uang dipersoalkan, maka setiap orang memeluk agama yang sama.” Saya kuatir kita bakal gagal membuktikan bahwa Voltaire keliru, karena sekalipun Alkitab penuh dengan pengajaran yang sangat berlawanan dengan pandangan Voltaire, praktik hidup tak jarang menunjukkan kebenaran ucapannya.

Itu sebabnya juga Paulus sangat serius mendukung komitmen jemaat Korintus dalam membantu jemaat Yerusalem. Ia memberi landasan teologis yang mendalam bagi jemaat yang tengah berlatih untuk memberi itu. Pertama, Paulus membalik konsep kaya yang lazim dianut di dunia (semakin banyak memperoleh dan memiliki) menjadi “kaya dalam pelayanan kasih” (ay. 7). Kedua, Kristuslah alasan utama mengapa kita memberi, yaitu karena “Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (ay. 9). Ketiga, keinginan memberi belum sama dengan memberi, karena keinginan tersebut harus dibuktikan hingga selesai (ay. 10-11) Keempat, seni memberi akan menjadi beban jika kerelaan raib (ay. 11-12). Akhirnya, yang kelima, pemberian dilabuhkan pada visi keseimbangan (ay. 13-14).

Kisah soal keserakahan yang paling menawan saya muncul dari pena Leo Tolstoy, dengan judul, “How Much Land Does a Man Need?” Anda wajib membacanya? Jika berminat, Anda bisa memperolehnya di sini:

ja

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Yesus yang Lapar
    Lukas 24:36b-48
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • KUTEMUKAN TUHAN
    Lukas 24:13-29
    MENEMUKAN TUHAN BUKAN BERARTI TUHAN BERSEMBUNYI ATAU PERGI DARI KITA. Istilah kutemukan Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mau bersama...
  • Raja yang menunggang keledai
    Yohanes 12:12-16
    MENERIAKKAN HOSANA ATAU KECEWA PADA DIA? Kerinduan orang Yahudi adalah melepaskan diri dari penjajahan Pemerintah Romawi. Mereka punya harapan...
  • Muliakanlah Nama TUHAN
    PENGHORMATAN KEPADA TUHAN BERBEDA DARI PENGHORMATAN KEPADA MANUSIA. Banyak orang ingin dimuliakan. Maksudnya, banyak orang ingin dihormati orang lain....