Memberi dari Kekurangan

1 Raja-raja 17:8-16; Mazmur 146; Ibrani 9:24-28; Markus 12: 38-44

Belum ada komentar 925 Views

Memberi dari kelebihan itu melegakan karena kita merasa sudah dapat menyisihkan dari milik kita untuk orang lain. Memberi dari kekurangan itu mengkuatirkan karena banyak hal yang menjadi tanggung jawab kita yang dikorbankan. Ada 2 kisah dalam bacaan kita menceritakan memberi dari kekurangan. Kisah pertama kisah janda di Sarfat yang memberi makan Elia dari persediaannya yang terakhir. Kisah kedua kisah janda miskin (lihat kata keterangan miskin untuk menegaskan dia kekurangan) yang memberikan persembahan dari segala keterbatasannya.

Kesediaan berbagi adalah sebuah sikap iman karena kesediaan untuk berbagi lahir dari keyakinan pada pemeliharaan Allah. Janda di Sarfat mengatakan setelah memakan persedian terakhir, mereka (ia dan anaknya) akan mati namun Elia mengatakan jangan takut sebab Allah akan memberkati dan mencukupkan persediaan ke depan. Janda ini percaya dan melakukannya. Kisah janda miskin di Markus menjadi kontras dengan perikop sebelumnya yang mengkritik keras para ahli Taurat yang terhormat (pasti tidak miskin) dengan segala ketaatan melakukan ritual keagamaan namun mereka memeras bahkan menelan rumah janda-janda. Sementara janda yang diperas itu dan menjadi miskin datang pada Tuhan dan memberikan seluruhnya. Penderitaan yang dialaminya tidak merampas belas kasih dan kepeduliaannya bahkan di dalam keterbatasannya, ia kaya dalam kemurahan dan keyakinan akan pemeliharaan Tuhan.

Bertanggungjawab atas kehidupan adalah panggilan kita. Kehidupan di sini dalam arti luas yaitu kehidupan saya (dan keluarga) dan kehidupan universal artinya dalam segala hal yang kita perjuangkan dalam hidup ini, kita bertanggung jawab memelihara hidup bersama. Hal itu antara lain ditandai dengan kemauan untuk berbagi. Kemampuan untuk berbagi tidak bergantung dari berapa banyak yang saya miliki karena selalu ada jalan jika ada kemauan bahkan dari persediaan yang terakhir sekalipun. Kemauan untuk berbagi menjadi tanggung jawab semua orang, entah itu kaya atau miskin, dalam kelebihan atau kekurangan. Mari kita memperjuangkan dalam hidup keseharian.

Dva

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • A Nursing mother
    Yesaya 66:10-14
    Ada masa dalam kehidupan kita ketika segalanya runtuh. Usaha tidak berhasil. Rencana gagal. Relasi dalam rumah tangga berantakan. Doa...
  • MERDEKA UNTUK BERBEDA
    Lukas 9:51-56; Galatia 5:1, 13-25
    Salah satu ekspresi dari hidup di dalam kemerdekaan adalah kebebasan untuk menjadi diri sendiri, sekalipun itu berarti berbeda dari...
  • MENJADI GEREJA YANG MENGAKU
    Roma 10:9-12
    Sebuah pengakuan, mesti diikuti tindakan yang sejalan dengan pengakuan tersebut. Sungguh aneh, jika kita mengaku Kristus adalah Tuhan tetapi...
  • MENGIMANI ALLAH TRINITAS
    Amsal 8:1-4, 22-31; Mz. 8; Roma 5:1-5; Yoh. 16:12-15
    Belajar dari pemazmur, aku mencoba untuk mengenal Allah. Ku lihat alarm semesta, Bintang, matahari dan bulan serta berbagai bunga...
  • ROH KUDUS DAN MISI
    Kej. 11:1-9; Mz. 104:24-34, 35b; Kis. 2:1-21; Yoh. 14:8-17, 25-27
    Sungguh menarik bacaan leksionari kita hari ini. Ketika kisah para Rasul memberitakan tentang dicurahkannya Roh Kudus, dengan salah satu...