Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh. 1:47)
Filipus menjadi murid Yesus karena ia dipanggil dan dipilih oleh Yesus menjadi murid-Nya. Pengalaman dipilih membuat Filipus menjadi pribadi yang peduli kepada Natanael, sahabatnya. Ia pun membawa Natanael kepada Yesus sehingga terjadilah perjumpaan antara Natanael dengan Yesus.
Semula, Natanael tidak yakin bahwa Yesus adalah Mesias. Sebab, bagaimana mungkin seorang Mesias berasal dari Nazaret, yang pada abad 1 merupakan pemukiman yang kecil dan terpencil. Tidak ada yang dibanggakan di Nazaret. Di sana hanya ada satu sinagoge, tidak ada bet sefer (sekolah dasar) dan bet midrash (sekolah lanjutan). Namun, perjumpaan secara personal dengan Yesus menyadarkan Natanael bahwa pribadi Yesus sungguh luar biasa sehingga membuat Natanael berkata: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” (Yoh. 1:49).
Orang-orang dunia sering mengejek Yesus. Mereka memandang sebelah mata kehidupan Yesus selaku manusia. Namun, situasi berubah total saat mereka mengalami perjumpaan yang personal dengan Yesus. Peran kita sungguh penting. Seperti Filipus yang membawa Natanael untuk berjumpa secara langsung dengan Yesus, umat percaya adalah media perjumpaan sesama dengan Kristus. Setiap umat dipanggil menjadi duta-duta Kristus yang menjembatani perjumpaan. Melalui perjumpaan itu sesama akan termotivasi untuk menerima panggilan ilahi dalam kehidupan mereka. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
REFLEKSI:
Memperjumpakan sesama kepada Kristus karena kita bahagia telah berjumpa dengan Dia.
Ayat Pendukung: Mzm. 71:1-6; 2Taw. 36:11-21; Yoh. 1:43-51
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.