Kegagalan yang terjadi dalam kehidupan kita, sering menjadi sesuatu yang menakutkan dan menjauhkan kita dari mimpi masa depan yang sedang kita bangun.
Dalam bacaan kita hari ini, diajarkan justru kegagalan itu lah yang dipakai oleh Tuhan untuk menunjukkan kuasa karya-Nya.
Simon Petrus, Yakobus dan Yohanes para nelayan yang handal karena memang itu lah yang dikerjakan sehari-harinya. Mereka mengalami kegagalan dalam menangkap ikan, sesuatu yang jarang sekali terjadi, setelah seharian melaut, hasilnya nihil, gagal total. Hal ini tentu saja membuat mereka patah semangat. Saat itu lah Tuhan Yesus naik ke perahu kegagalan, perahu yang tidak berguna lagi. Ia memerintahkan kepada para nelayan yang telah terpuruk itu untuk mulai kembali berlayar dan menebarkan jala.(ay.4)
Kalau mau jujur, pastinya para nelayan yang handal itu berpikir tentang sesuatu yang negatif sambil bertanya di pikirannya, “siapakah Yesus, anak tukang kayu ini, dia kan bukan nelayan, bagaimana ia berani memerintahkan hal seperti ini pada kami ?”. Namun pertanyaan dan keraguan itu hanya tersimpan dalam pikirannya. Simon Petrus dan nelayan yang lain terkesima oleh orang banyak yang mempunyai pikiran positif terhadap Yesus, dan akhirnya pikiran mereka pun diubah untuk yakin dan percaya saja pada apa yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus.
Menarik untuk kita perhatikan, ketika para nelayan itu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, maka terjadi mukjizat, terjadi lah kesuksesan. Ini lah pelajaran yang sangat berharga bagi para pembaca dan pendengar kisah ini, yaitu bahwa yang sangat penting, alih-alih memikir mikirkan apa yang Tuhan Yesus katakan, para nelayan melakukan, mengerjakan, mewujudkan apa yang dikatakan-Nya.
Kegagalan dalam kehidupan ini teratasi bukan karena mendengar Firman Tuhan, tetapi mendengar dan kemudian mengerjakan atau melakukannya. Amin.
(tt)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.