“Ingatlah akan isteri Lot!” (Luk. 17:32)
Melepas kemelekatan. Kalimat itu cukup sering kita dengarkan. Namun, melepaskan sesuatu yang sudah melekat kuat merupakan perkara yang sukar. Tanpa niat yang kuat, melepaskan kemelekatan sulit terjadi.
Beberapa orang Farisi bertanya kepada Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah. Yesus kemudian menjelaskan hal yang harus dipersiapkan pada saat Kerajaan Allah datang. Yakni, kemantapan hati pada Allah, bukan pada hal-hal yang bersifat duniawi. Pada dasarnya, manusia cenderung melekat kuat kepada hal-hal duniawi yang memuaskan kesenangannya sendiri ketimbang Allah. Karena itu, Yesus mengingatkan murid- murid-Nya tentang istri Lot yang menengok ke belakang, tanda tidak mantap melangkah ke depan, ketika malaikat membawa keluarga Lot agar selamat dari kehancuran Sodom dan Gomora. “Ingatlah akan isteri Lot!”, demikian nasihat Yesus. Melalui nasihat itu, Yesus ingin setiap orang siap melangkah ke depan dan tidak melekat pada hal-hal duniawi yang menghancurkan.
Para murid diingatkan untuk mengarahkan hati kepada Allah. Ketika seseorang melekat kuat pada hal-hal duniawi yang memuaskan kesenangan diri, ia akan merasa berat untuk melangkah ke depan sesuai dengan kehendak Tuhan. Namun, kita tahu bahwa kesenangan duniawi bersifat sementara, sedangkan pada Tuhan ada damai sejahtera yang abadi. Karena itu, kita semestinya mantap melangkah pada jalan Tuhan. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
REFLEKSI:
Keberhasilan menyongsong Kerajaan Allah ditentukan oleh kemantapan hati pada kehendak Allah.
Ayat Pendukung: Yes. 12; Yes. 59:15b-21; Luk. 17:20-37
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.