Manis di Bibir Pahit di Hati

Matius 15:1-9

Belum ada komentar 104 Views

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku. (Mat. 15:8)

Ungkapan “lain di bibir lain di hati” tentunya kita sudah sering mendengarnya. Apa yang dikatakan belum tentu sama dengan apa yang ada dalam hati. Ucapannya bisa begitu manis terdengar, tetapi isi hatinya penuh dengan kebencian atau kemarahan. Setiap kita membutuhkan kejujuran. Apa yang dikatakan selaras dengan apa yang ada di hati. Apa yang ada di dalam hati itulah yang dinyatakan. Mereka yang konsisten, tidak hidup dalam kepura-puraan adalah pribadi yang berintegritas.

Yesus dalam teks Injil hari ini mengecam keras orang Farisi dan ahli Taurat. Ketekunan mereka dalam melaksanaan hukum Taurat tentu tidak diragukan lagi. Masalahnya adalah pengetahuan mereka tentang Taurat hanya sebatas aspek pengetahuan (kognitif), belum menyentuh aspek pembaruan isi hati (afektif) yang mendorong terjadinya pembaruan sikap hidup menjadi lebih baik (psikomotorik). Hal ini terlihat dari sikap mereka menafsirkan dan melakukan hukum Taurat yang disesuaikan dengan selera dan kepentingan mereka sendiri. Mereka sangat pandai dalam memuliakan Tuhan melalui bibirnya, tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Mereka manis di bibir, tetapi pahit di hati.

Lingkungan sekitar kita membutuhkan orang-orang yang berintegritas, bukan yang sekedar pencitraan. Oleh sebab itu, mari kita memuliakan Tuhan dengan hidup kita. Biarlah isi hati dan tindakan kita benar di mata Tuhan. Kita manis di bibir dan juga manis di dalam tindakan. [Pdt. Jotje H. Karuh]

REFLEKSI:
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu (Ams. 27:19).

Ayat Pendukung: Mzm. 5; Ams. 16:21-33; Mat. 15:1-9
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Berlutut Menyembah Tuhan
    Mazmur 22:25-31
    Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke...
  • Membeli Karunia Allah?
    Kisah Para Rasul 8:9-25
    Namun, Petrus berkata kepadanya, “Binasalah kiranya uangmu itu bersama engkau, karena engkau menyangka bahwa engkau dapat membeli karunia Allah...
  • Hikmah di balik Musibah
    Kisah Para Rasul 8:1b-8
    Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah...
  • Allah Yang Menuntun
    Mazmur 95
    Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya, kawanan domba tuntunan tangan-Nya. (Mzm. 95:7a) Suatu kali, Fanny J. Crosby...
  • Upah Yang Menanti
    Wahyu 7:13-17
    Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. (Why....