Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. (1Tes. 4:1)
“Melayani, melayani lebih sungguh/ Melayani, melayani lebih sungguh/ Tuhan lebih dulu melayani kepadaku/ Melayani, melayani lebih sungguh.” Lagu ini sangat terkenal dan sering dinyanyikan dalam acara dedikasi (dedication service), malam komitmen, atau retret gereja. Tujuannya adalah untuk memotivasi sebuah sikap pelayanan yang lebih sungguh. Bukan berarti selama ini tidak sungguh- sungguh. Selama ini sudah sungguh-sungguh, tetapi diharapkan agar dilakukan “lebih” sungguh lagi.
Paulus mengetahui bahwa jemaat di Tesalonika telah bersungguh-sungguh hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Jika membaca bagian awal Surat 1 Tesalonika 1:2-10, maka kita akan mendapati berbagai pujian bagi jemaat ini. Jemaat Tesalonika tekun, menjadi penurut firman, bersukacita dalam firman Tuhan, sehingga jemaat ini menjadi teladan bagi jemaat-jemaat lain di daerah Makedonia dan Akhaya, serta berbagai daerah (1Tes. 1:7- 8). Paulus memuji Tesalonika untuk segala sesuatu yang telah mereka lakukan. Walau demikian, Paulus menasihati agar jemaat ini lebih sungguh-sungguh lagi. Khususnya, dalam menjaga kekudusan dan kemurahan hati mereka di hadapan orang-orang lain.
Demikianlah hidup beriman, tidak berpuas atau berbangga diri dengan pencapaian iman. Melainkan, selalu rindu lebih sungguh-sungguh lagi menjalankan iman kita. (Pdt. Novita Sutanto)
DOA:
Tuhan, ajar kami lebih bersungguh-sungguh lagi beriman kepada-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 21; Yes. 24:1-16a; 1Tes. 4:1-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.