Langit Dan Bumi Yang Baru

Wahyu 21:1-6a

Belum ada komentar 78 Views

Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. (Why. 21:1)

Saat ini kita memasuki Tahun Baru 2022. Apakah berarti kita sudah hidup di langit dan bumi yang baru? Simbol langit dan bumi yang lama ditandai oleh penderitaan, kejahatan, dan kematian. Realitas langit dan bumi yang baru ditentukan oleh 2 aspek, yaitu karya keselamatan Allah dan respons iman kita.

Realitas langit yang baru dan bumi yang baru ditandai oleh “laut pun tidak ada lagi”. Dalam kehidupan umat Israel, laut merupakan simbol kekacaubalauan (kaos) dan kekuatan yang merusak (Kej. 1:2). Realitas langit yang baru dan bumi yang baru merupakan karya penciptaan Allah di dalam Kristus yang mengikutsertakan umat percaya. Manusia tidak dapat menaklukkan “laut” sebagai simbol kekuatan destruktif. Hanya Allah Trinitas yang berkuasa.

Namun, pada pihak lain, kita dipanggil untuk berpartisipasi dalam karya pemulihan itu. Partisipasi konkret umat percaya dalam karya pemulihan adalah hidup dalam kekudusan di tengah-tengah realitas kekacauan. Memiliki integritas walaupun lingkungan sekitar berlaku korup. Berlaku setia dan taat meski mungkin harus membayar dengan situasi ketidaknyamanan. Sikap berintegritas dalam kekudusan adalah kesediaan berpegang pada kehendak Allah, walau harus kehilangan dunia ini. Sejauh mana kita telah melepaskan kuasa “laut” dalam kehidupan kita? Atau justru kita masih melekat dan dijiwai oleh kuasa duniawi di tahun 2022 ini? [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]

REFLEKSI:
Penciptaan dan pembaruan di dalam Kristus mengubah setiap waktu menjadi baru.

Ayat Pendukung: Pkh. 3:1-13; Mzm. 8; Why. 21:1-6a; Mat. 25:31-46
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Enggan Dipermalukan
    Mazmur 25:1-10
    Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku dipermalukan; janganlah musuhku bersorak-sorai mengolok aku. (Mazmur 25:2) Setiap orang memiliki harga...
  • Menanggung Konsekuensi
    Yeremia 8:4-13
    Sebab itu, Aku akan memberikan istri-istri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah….(Yeremia 8:10) Dini menyadari ada sesuatu...
  • Belajar Tahu Malu
    Yeremia 6:10-19
    Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan apa yang menjijikkan. Namun, mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak...
  • Tidak Silau Kala Berhasil
    Lukas 10:1-11, 16-20
    Meskipun demikian, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga. (Lukas 10:20) Tugas...
  • Menghayati Karya Allah
    Mazmur 66:1-9
    Pergilah dan Hhatiah karya-karya Allah. la dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. (Mazmur 66:5) Dalam teori sains, sebuah benda dapat...