Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kol. 3:23)
“Ah, enggak perlu terlalu rapi banget, yang penting tugasnya diserahkan kepada guru di sekolah. Toh, belum tentu juga dibaca.” Mungkin kalimat seperti ini terucap ketika orangtua melihat sang anak mengerjakan tugas yang banyak hingga larut malam. Yang penting tugas dikumpulkan. Itu sudah cukup. Prinsip tersebut di atas adalah prinsip “apa adanya”.
Artinya, dalam mengerjakan segala sesuatu tidak perlu mencurahkan segala tenaga dan pikiran; sekadarnya saja, yang penting selesai; ada bukti sudah mengerjakan tugas. Namun ada sebuah prinsip lain, yaitu “lakukan yang terbaik”. Artinya, mencurahkan semua potensi dan upaya maksimal untuk melakukan dan memberikan yang terbaik. Dengan harapan apa yang dilakukan dapat bermanfaat.
Prinsip terakhir inilah yang sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kolose 3:23, ”Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan.” Artinya, kita berkarya untuk Tuhan bukan semata untuk manusia. Karena kita berkarya untuk Tuhan, maka kita melakukan yang terbaik. Prinsip ini yang harus dipegang dan diterapkan baik di dalam pelayanan gereja, di dunia kerja, dan dalam segala hal serta karya yang kita lakukan. Berkarya bagi Tuhan dengan segenap hati berarti berkarya dengan segenap perasaan; berkarya dengan segenap kemampuan yang kita miliki; berkarya dengan sungguh-sungguh sehingga menghasilkan yang terbaik. [Pdt. Melani Ajub]
DOA:
Tuhan, tolong kami dapat berbuat segala sesuatu dengan memberikan yang terbaik bagi kemuliaan nama-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 60; Hos. 11:12-12:14; Kol. 3:18-4:1
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.