Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian …. (Kis. 3:25)
Warisan, bagi sebagian orang, adalah berkat. Namun, warisan adalah juga amanah. Dengan demikian, warisan bukan untuk dihabiskan, melainkan untuk dikembangkan. Orang yang telah berusaha keras semasa hidupnya tak ingin hasil usahanya lenyap begitu saja karena perilaku buruk ahli warisnya.
Firman Tuhan menyatakan bahwa “kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu“ sehingga kamu “mendapat bagian dalam perjanjian.“ Seorang ahli waris adalah juga bagian dari yang diwariskan. Maksudnya, ahli waris itu adalah kita. Kita mewarisi pengajaran dan pemberitaan para pendahulu saksi iman. Pengajaran itu adalah tentang Kristus. Sebagaimana setiap ahli waris, kita bukan hanya menikmati warisan pendahulu dengan berjalan di tempat. Kita juga wajib menjaga, memelihara dan mengembangkan warisan dari hari ke hari.
Pemberitaan tentang hidup dan pengajaran Yesus tak pernah berhenti dan usang hingga dua ribu tahun ini. Pemberitaan tentang hidup dan pengajaran-Nya bahkan semakin berkembang. Dunia tidak pernah kehabisan ide dan pesan seputar Yesus. Setiap kali pesan itu digali dan direnungkan, dunia selalu mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah didengar. Laksana air segar bagi yang kehausan, setelah meninumnya, dunia akan terus ingin meneguk lagi air segar itu. Ada baiknya, kita selalu menjaga ajaran mulia itu melalui sikap dan gaya hidup sesehari. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Arahkan kami untuk terus menjaga warisan iman dengan mempersaksikannya dalam hidup. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 125; 2Raj. 2:9-22; Kis. 3:17-4:4
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.