Mengapa Yesus merencanakan turun dari Sorga tapi tidak menjadi Raja seperti yang mereka kehendaki?
Mengapa Yesus membiarkan orang Yahudi menyerukan “Salibkan Dia!”?
Mengapa Yesus memberi kesempatan beberapa Maria menjadi saksi pertama dari kubur kosong?
Apakah Dia yang kebangkitan-Nya kita rayakan hari ini sudah merancang semuanya secara sempurna?
Kalau keselamatan dirancang-Nya dari pinggiran, bukankah Ia juga bisa merancang hal-hal baik hidup buat kita yang merasa dipinggirkan?
Kalau Dia seakan membiarkan kita mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan, bukankah Dia bisa juga mengubahnya menjadi kebaikan jika kita meminta kepada-Nya?
Kalau orang yang dipinggirkan bisa menyelamatkan dunia dan kalau Dia bisa memakai perempuan yang dipinggirkan menjadi saksi-Nya, bukankah Dia juga bisa memberi kesempatan kepada siapapun yang merasa terpinggirkan atay siapapun yang dipinggirkan untuk juga menjadi saksi kuasa kasih-Nya yang ajaib?
Jadi, mulai hari ini mari kita yakini bahwa Dia yang sudah menyelamatkan kita dari dosa dan maut, akan juga memberi kemenangan.
Pengalaman dipinggirkan atau merasa terpinggirkan, justru membuat kita semakin dapat membawa pesan damai-Nya pada dunia, karena Dia sudah memperdamaikan kita terlebih dahulu.
Selamat Paskah, saudaraku! (RJS)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.