Kerajaan di Tengah Reruntuhan

Lukas 21:5-19

Belum ada komentar 6 Views

Karakter sejati teruji bukan saat nyaman, melainkan saat menghadapi kehancuran. Ketika murid-murid mengagumi kemegahan Bait Allah, simbol keamanan duniawi mereka, Yesus menjatuhkan peringatan keras: semua ini akan runtuh. Peringatan ini bersifat teologis: Jangan pernah letakkan iman, identitas, atau stabilitas Anda pada struktur, bangunan, atau sistem duniawi manapun.

Teks ini menyingkap tiga “reruntuhan” yang pasti datang:

1. Reruntuhan Material (Ayat 5-11): Gempa, perang, dan penderitaan menunjukkan bahwa Allah akan membiarkan stabilitas kita hancur. Ini terjadi agar kita berhenti menyembah berhala yang halus, yaitu kenyamanan dan kemapanan finansial. Kerajaan Allah tidak bergantung pada kemegahan gereja atau ekonomi yang stabil.

2. Reruntuhan Reputasi (Ayat 12-17): Yesus berjanji kita akan dibenci, dianiaya, dan dikhianati karena Nama-Nya. Penderitaan demi Kristus adalah privilese yang menguji keaslian kita. Pilihan radikal kita adalah: Berkompromi demi diterima dunia, atau Mempertahankan value Kerajaan Allah dan menanggung kerugian reputasi?

3. Reruntuhan Tubuh yang Fana (Ayat 18): Bahkan saat kita kehilangan nyawa, Yesus menjamin: “Tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.” Ini adalah jaminan teologis dari kedaulatan Allah. Penderitaan kita berada di bawah kendali-Nya yang sempurna. Inti dari khotbah ini adalah perintah dalam Ayat 19: “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh jiwamu.”

Ketahanan (Resilience) bukanlah pasif, melainkan perjuangan aktif untuk memegang teguh iman dan kasih. Kerajaan Allah hadir saat kita memilih ketekunan di tengah reruntuhan, bukan untuk menghindarinya.

Kita harus berhenti hidup dalam kompromi demi kenyamanan fana. Marilah kita hidup dengan mengagumi Kedaulatan Kristus, dan membiarkan penderitaan menjadi kesempatan menyaksikan kehadiran-Nya dalam kehidupan kita. Amin. (TT)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu