Saya ingat sebuah acara televisi yang menyoroti tindakan menolong orang lain dan memberinya hadiah pada mereka yang menolong. Tak hanya televisi, bahkan di platform online masa kini banyak konten mengangkat topik yang sama. Menarik, hal ini setidaknya menunjukkan bahwa tindak kebaikan menjadi hal yang dikagumi. Kenyataan kebaikan menjadi hal yang dikagumi, membawa saya pada pertanyaan akan dunia macam apa yang saya tinggali saat ini. Hal yang seyogyanya “biasa” dilakukan oleh seseorang sebagai makhluk sosial seperti saling menolong dan peduli, menjadi hal yang dipandang “luar biasa”. Lalu muncul pertanyaan: Jangan-jangan kebaikan menjadi hal yang di luar dari kebiasaan pada kehidupan kita saat ini?
Dalam bacaan kita, tindakan yang kita kenal sebagai sebuah kebaikan dikaitkan dengan Kerajaan Allah. Menolong, memberi dan melawat bahkan mengunjungi orang lain adalah gambaran dari Kerajaan Allah yang disampaikan Yesus kepada murid-murid dalam bentuk perumpamaan. Bahkan dinyatakan kepada para murid jika Kerajaan itu sudah ada dan disediakan sejak awal. Dari bacaan ini, kita mengenal bahwa Kerajaan Allah ada pada diri kita orang-orang yang percaya sejak mulanya. Ayat 35-36 khususnya menegaskan kepada kita bahwa Kerajaan Allah itu tidak hanya di nantikan loh… tetapi diwujudkan dalam keseharian kita, karena Kerajaaan Allah bukan benda yang mati, melainkan tindakan aktif. Tindakan aktif inilah yang dipercayakan Tuhan kepada setiap orang yang percaya untuk diwujudkan di dunia ini, sehingga semakin banyak orang mengenal dan mengalami Kerajaan Allah. Jika kebaikan sendiri menjadi asing bagi kita, menjadi hal yang di luar kebiasaan kita, bagaimana dengan Kerjaan Allah? Tentu Kerjaan Allah menjadi hal yang akan sulit untuk dikenal dan dipahami.
Bapak Ibu, jika dunia ini terlebih lagi kita asing dengan kebaikan, kita boleh was-was, jangan jangan sebagai umat percaya kita belum bertindak aktif untuk mewujudkan Kerajaan Allah. Melalui renungan ini, kita diajak untuk bersama-sama mewujudkan Kerajaan Allah dalam tindakan nyata melalui hal-hal yang biasa kita lakukan dan menjadikannya kebiasaan. Mari kita membiasakan diri dengan menolong, memberi, melawat dan menjalin relasi yang baik dengan sesama, karena disaat itulah Kerajaan Allah sedang dinyatakan di dunia.
SA
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.