… kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami. (2Kor. 9:11)
“The poor people are often the most generous.” Apakah Saudara pernah mendengar atau membaca ungkapan tersebut? Saya percaya di antara kita ada yang turut menganggukkan kepala membaca ungkapan tersebut. Sebab, berangkat dari pengalaman berjumpa dengan orang-orang yang miskin, tetapi menunjukkan kemurahan hati yang sangat besar.
Salah seorang warga jemaat kami menderita sakit kanker payudara selama empat tahun. Pada awalnya, ia merahasiakan tentang penyakitnya itu. Namun, kemudian, ia menguatkan hati untuk memberitahukan kepada keluarga, pendeta, dan teman-temannya. Dia menjalani 24 kali kemoterapi hingga tubuhnya tidak sanggup lagi menjalani rangkaian pengobatan. Perlahan, tubuhnya melemah, matanya tidak dapat melihat, telinganya tidak dapat mendengar, dan ia tidak dapat berjalan. Mereka bertetangga dengan orang- orang yang berasal dari kelas ekonomi terbatas. Namun, saya menyaksikan bagaimana tetangga-tetangga mereka bergantian merawat. Ketika rumah mereka kebanjiran, para tetangga bergantian mencuci dan mengeringkan kasur, pakaian, dan memapahnya. Ketika ia meninggal dunia, para tetangga pun bergantian membantu pihak gereja agar proses pemakaman berjalan lancar.
Dalam kemiskinan mereka, para tetangga si penderita sakit menunjukkan kemurahan hati. Dalam kemurahan hati mereka, saya menyaksikan kemurahan hati Allah. [Pdt. Santy Manurung]
DOA:
Ya Allah, kami mau diperkaya dengan kemurahan hati. Amin.
Ayat Pendukung: Yes. 12:2-6; Am. 8:4-12; 2Kor. 9 :1-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.