Ada orang yang memberi alasan rohani dengan kemalasannya ; “Percaya saja kepada Tuhan, bersama Tuhan semua pasti beres!” Kalimat ini nampaknya rohani, namun sesungguhnya jauh dari apa yang dikehendaki Tuhan. Percaya tidak berarti meniadakan usaha dan kerja keras. Percaya artinya bertanggungjawab. Percaya artinya berjuang dan bekerja keras.
Allah memercayakan kehidupan ini untuk kita olah dan perjuangkan. Jika kita sering merujuk pada kisah di taman Eden dan berfikir bahwa Adam adalah manusia paling beruntung karena tidak bekerja, menerima beres sebab segala sesuatu yang sudah disediakan. Itu artinya kita tidak membaca kisah ini dengan teliti. Bahkan Adam pun bekerja di taman Eden, bacalah Kejadian 2:15 Tuhan mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara tanaman itu. Allah, Sang Pencipta segala sesuatunya, memercayakan taman Eden untuk dipelihara dengan baik oleh Adam. Adam bukan hanya menikmati ciptaan Allah namun bertanggungjawab atasnya.
Kemalasan adalah sikap hidup yang tidak dapat dipercaya dan tidak bertanggungjawab dan kita membaca dalam perumpamaan, Allah menghukum mereka yang malas, tidak bertanggungjawab. Orang malas adalah orang yang enggan memperjuangkan kehidupan. Orang malas selalu dapat mencari alasan untuk pembenaran kemalasannya dan itu artinya keras kepala dan keras hati. Kemalasan bukan hanya berdampak pada hidup kita tapi juga orang lain sebab hadirnya kita selalu terkait dengan keberadaan dan kelangsungan hidup yang lain. Itu sebabnya kemalasan termasuk dosa yang mematikan.
Allah memercayai kita kehidupan untuk dikelola, dipelihara dan diperjuangkan dengan kerja keras. Allah telah memperlengkapi kita untuk melakukannya dengan kemampuan, keterampilan dan kesempatan, pergunakanlah dengan sebaik mungkin dan kita akan melihat anugerah Allah dalam kehidupan dengan limpahan rahmat-Nya.
dva
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.