Keluarga Kristen = Keluarga Perjanjian

Keluarga Kristen = Keluarga Perjanjian

Yosua 4:15-24

Belum ada komentar 58 Views

Dengan pertolongan Tuhan, orang Israel menyeberangi sungai Yordan dekat Yerikho. Sesudahnya Tuhan memerintahkan Yosua agar 12 orang dari setiap suku, mengambil masing-masing sebuah batu dari sungai Yordan, dan meletakkannya di Gilgal sebagai tanda peringatan.

Keduabelas batu tadi adalah peringatan atas “apa yang telah dilakukan Tuhan bagi umat-Nya“. Dan yang menarik adalah bahwa tanda peringatan itu ditegakkan terutama bagi anak-anak umat Israel! Batu-batu peringatan itu dimaksudkan agar umat Israel dapat menjelaskan siapa Allah itu dan apa yang telah dilakukan-Nya bagi umat Israel, kepada anak-anak mereka!

Yang dikehendaki di sini adalah terjadinya penerusan sejarah dan tradisi yang amat kuat dalam adat-istiadat orang Israel. Dan yang diteruskan di sini pada akhirnya bukan sekadar nilai-nilai, tetapi pengalaman hidup bersama Tuhan, relasi dengan Tuhan, perjanjian dengan Dia!

Dan lebih dalam lagi: ayat 24: “…supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu…” Inilah tujuan akhirnya! Pengalaman hidup bersama Tuhan, relasi dengan Tuhan dialami sendiri (tanpa ini tak dapat meneruskannya), diteruskan kepada anak-anak, agar akhirnya melalui anak-anak kita dan anak-anak mereka, dan seterusnya, agar akhirnya semua bangsa memahaminya…!

Belajar dari teladan ini, keluarga Kristen yang harus menghadapi kehidupan masa kini yang “tidak mudah dan sederhana“, adalah keluarga yang telah ditebus oleh Kristus, dan yang berarti pula, adalah keluarga perjanjian. Ia pertama-tama mesti menjadi keluarga yang sungguh-sungguh mengalami dan percaya pada “perjanjian Tuhan“. Ia juga mesti mendasarkan relasi-relasi di dalam keluarga pada “perjanjian” itu. Kemudian ia mesti memberdayakan segenap anggota keluarga untuk menjadi “agen-agen perjanjian” itu. Inilah jati diri keluarga Kristen.

PWS

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Hancurnya Tembok Pemisah
    Perbedaan itu adalah keniscayaan yang memang sudah ada sejak dulu, tetapi sayangnya perbedaan ini pula yang mungkin membuat keadaan...
  • DICARI Seorang Nabi
    Di tengah situasi yang ‘chaos’ orang menjadi sulit untuk menegakkan “kebenaran” karena dalam situasi seperti ini yang salah bisa...
  • Panggilan di Tengah Keterbatasan
    2 Korintus 12:1-10 mengungkapkan pengalaman Paulus yang mengajarkan kita tentang kekuatan di balik kelemahan. Paulus menceritakan bagaimana ia diberikan...
  • Diam Menanti Pertolongan Tuhan
    Ratapan 3:22-33; Mazmur 30; 2 Korintus 8:7-15; Markus 5:21-43
    Kita tidak dibiasakan diam dalam banyak hal di hidup ini. Kita dibiasakan, dipacu untuk serba cepat. Ada beberapa ungkapan...
  • Gereja Masa Depan: Antara Identitas dan Relevansi
    Ayub 38:1-11; Mazmur 107:1-3,23-32; 2 Korintus 6:1-13; Markus 4:35-41
    Dunia yang kita hidupi saat ini berada dalam keadaan carut marut. Selepas badai covid yang telah kita hadapi bersama...