Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keranjang pikulan. (Mzm. 81:7)
“Sini saya bantu” inilah tawaran yang diberikan kepada seorang pendaki gunung lainnya, ketika ia melihat temannya sudah tidak sanggup lagi untuk melangkah, dan ada beban tas ransel yang dibawanya. Meski masih hams terus melangkah, temannya pun bisa merasakan kelegaan karena beban bawaannya sedikit berkurang. Sama-sama merasakan lelah perjalanan, namun ada yang rela menolong karena tahu temannya tak mampu lagi untuk melanjutkan perjalanan.
Bayangkan hati Tuhan yang melihat kita tak mampu lagi untuk berjalan di tengah pergumulan hidup. Pemazmur memberikan gambaran yang detail tentang pertolongan Tuhan, Ia mengangkat beban mereka, meluputkan mereka dari kesesakan dan memberi apa yang mereka butuhkan. Kelegaan yang Tuhan berikan kepada mereka adalah kelegaan yang komplit, bukan hanya melegakan hati mereka, tetapi juga mencukupkan apa yang mereka butuhkan sebagai bekal perjalanan hidup mereka.
Perjalanan hidup kita hari demi hari sering kali memperhadapkan kita pada keadaan yang sulit, namun percayalah bahwa di jalan itu, ada penyertaan Tuhan yang hadir memberikan kelegaan. Jika kita sering menolong orang yang mengalami kesusahan, hati Tuhan lebih dari itu, la pun tak akan tega membiarkan kita menderita kesusahan. la pasti menolong dan kelegaan itu pasti hadir. Kita hanya perlu memutuskan untuk mengisi hari dan hati kita dengan bersyukur. [Rambu Bangi Roni]
DOA:
Tuhan, beriku hati yang selalu bersyukur, beriku hati yang percaya bahwa Tuhan menemaniku di tengah pergumulanku. Amin.
Ayat Pendukung: Im. 24:5-9; Mzm. 81:1-10; Yoh. 7:19-24
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.