Keikutsertaan anak dalam Perjamuan Kudus dari perspektif ajaran GKI

I Korintus 11: 17-34

1 Komentar 1145 Views

“Makan roti Perjamuan Kudus secara tidak layak” yang dimaksud oleh Rasul  Paulus (ay.17-22) mengingatkan para pesertanya yang menjadikan perjamuan kudus bukan sebagai sarana persekutuan karena kematian Kristus, melainkan perpecahan dan diskiriminasi. Sedangkan Gereja, atau orang tua yang mengikutsertakan anaknya ikut Perjamuan Kudus, tentu dengan tujuan yang baik agar sejak dini dapat mengalami anugerah Allah.

Tradisi Perjamuan Kudus sebenarnya sudah dimulai sejak “Perjamuan Paskah” (Matius 26: 17, Markus 14:12 dan Lukas 22:8) yang memperingati peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Kebiasaan yang dijalankan dalam Perayaan Paskah, dimulai oleh kepala keluarga yang menjelaskan makna dan berkat yang terkandung dalam Perjamuan Paskah, kemudian menceritakan ringkasan kisah Keluaran dari Mesir. Setelah itu kepala keluarga mengucap berkat atas roti tidak beragi, memecah-mecahkannya dan membagikan kepada seluruh isi rumahnya, dan diakhiri dengan minum “cawan berkat”. Jadi jelas bahwa anak-anak dilibatkan dalam Perjamuan Paskah, termasuk perjamuan yang diselenggarakan Tuhan Yesus pada malam terakhir.

Demikian juga selama 1200 tahun, gereja Barat dan Timur sudah mempraktikkan paedocommunion (Perjamuan Kudus anak) sebagai sebuah kewajaran. Kebutuhan untuk mempertautkan dua sakramen terpenting (Baptisan dan Perjamuan Kudus) dengan keselamatan membuat kedua sakramen tersebut hadir sebagai satu kesatuan tak terpisahkan.

Ada banyak sumber yang tersedia terkait dengan penyelenggaraan Perjamuan Kudus anak, namun harus diakui untuk merumuskan kembali seluruh pemikiran dan perdebatan mengenai sakramen perjamuan dan tempat anak-anak yang sudah dibaptis di dalam pelayanan tersebut bukanlah hal sepele.

Bentuk ibadah kita minggu ini adalah “ibadah pengajaran” yang akan menuntun kita untuk memahami keikutsertaan anak dalam Perjamuan Kudus dari perspektif GKI.

(TT)

1 Comment

  1. ben

    iya setuju pak.. di GKI boyolali dan GKI Tmn Majapahit Semarang sdh melakukannya .GBU

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Engkaulah Gembala yang Baik
    Yohanes 10:11-18
    Saya menyarankan Anda membaca secara berurutan Yohanes 10 dan 15. Maka, jika Anda jeli, Anda akan mendapati sebuah kesamaan...
  • Yesus yang Lapar
    Lukas 24:36b-48
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • KUTEMUKAN TUHAN
    Lukas 24:13-29
    MENEMUKAN TUHAN BUKAN BERARTI TUHAN BERSEMBUNYI ATAU PERGI DARI KITA. Istilah kutemukan Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mau bersama...
  • Raja yang menunggang keledai
    Yohanes 12:12-16
    MENERIAKKAN HOSANA ATAU KECEWA PADA DIA? Kerinduan orang Yahudi adalah melepaskan diri dari penjajahan Pemerintah Romawi. Mereka punya harapan...