“… tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26)
Biasanya orang yang membutuhkan penghiburan adalah orang yang sedang dilanda kesusahan. Dengan penghiburan itu diharapkan bahwa kesusahannya akan hilang dan digantikan dengan sukacita atau munculnya pengharapan. Penghiburan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “proses, cara, perbuatan menghibur”. Jadi, penghibur adalah pelakunya. Menghibur berarti upaya untuk menghadirkan sukacita atau kegembiraan.
Sebutan Parakletos atau Penghibur adalah nama yang dikenakan pada Roh Kudus dalam penuturan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Yang menarik adalah bahwa tindakan menghibur itu dihubungkan dengan “mengajarkan segala sesuatu” dan “mengingatkan segala yang telah Yesus katakan”. Selain itu, Parakletos juga disebut Roh Kebenaran karena la memimpin umat-Nya ke dalam kebenaran. Jadi, hidup mematuhi apa yang diajarkan oleh Yesus adalah hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran akan diliputi dengan sukacita. Itulah buah dari karya Roh Penghibur dalam kehidupan para murid.
Bukankah setiap kita pun merindukan kehidupan yang bahagia? Bukankah banyak orang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan kebahagiaan? Yesus menunjukkan jalannya: bukalah diri terhadap pimpinan Roh Kudus dan hiduplah dalam kebenaran, yaitu hidup yang melakukan segala sesuatu yang Yesus ajarkan. Maka, kecaplah kebahagiaan surgawi. [Pdt. Mungki A. Sasmita]
DOA:
Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, atas anugerah-Mu yang memberikan Roh Penghibur yang memimpin kehidupan kami dalam kebenaran. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 50:7-15; Rat. 1:7-11; 2Ptr. 2:17-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.