“… ia membalas kebaikanku dengan kejahatan.” (1Sam. 25:21)
“Air susu dibalas air tuba.” Peribahasa tersebut memiliki arti kebaikan dibalas dengan kejahatan. Perbuatan baik yang sudah dilakukan seseorang malah dibalas dengan perbuatan jahat yang menyakitkan.
Itulah yang dilakukan Nabal, seorang pengusaha yang memiliki ribuan ternak di Karmel. Selama ini, ternaknya yang ada di padang gurun dipelihara dan dijaga oleh para pegawainya dengan baik, tanpa gangguan, bebas dari ancaman binatang buas maupun para pencuri ternak, sebab orang-orang Daud terus berjaga di sekitar mereka. Ketika Daud mendengar Nabal sedang melakukan pengguntingan bulu domba-dombanya di Karmel, ia mengutus sepuluh orang pegawainya untuk menemui Nabal. Tetapi ternyata, bukan sambutan hangat yang diberikan Nabal kepada orang-orang utusan Daud, melainkan caci maki. Mendengar itu, Daud pun menjadi marah, sebab segala kebaikan yang dilakukan Daud beserta anak buahnya justru dibalas dengan kejahatan.
Siapa yang tidak marah ketika segala perbuatan baik yang sudah dilakukan tidak dianggap, dan malah dibalas dengan kejahatan? Bukankah sepatutnya kebaikan dibalas dengan kebaikan pula? Demikian pula kebaikan Tuhan, bukankah sepatutnya dibalas dengan kebaikan dari umat-Nya, dan bukan dibalas kejahatan? Tuhan sudah menjaga, memelihara dan melindungi kita dari hari ke hari, tetapi apa yang sudah kita lakukan bagi-Nya? Balasan apa yang sudah kita berikan? (Pdt. Henni Herlina)
DOA:
Terima kasih atas pemeliharaan dan perlindungan-Mu ya Tuhan. Ajar kami melakukan yang terbaik untuk-Mu. Amin.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.