Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya ….(Rom. 4:6)
Pada Jumat, 18 April 2014, seorang pria 52 tahun tewas gantung diri. Pria itu Kang Min Kyu, wakil kepala sekolah SMA Danwon. Belakangan diketahui alasan ia menghabisi nyawanya sendiri; Kang merasa bersalah karena sebagai kepala rombongan ia berhasil selamat, sementara murid-muridnya tenggelam bersama kapal feri Sewol.
Perasaan bersalah tidak hanya membuat orang tidak bahagia, tetapi bisa bunuh diri. Ada berbagai usaha manusia untuk mengatasi rasa bersalah itu. Daud pernah melakukan kesalahan ketika ia berzinah dengan Batsyeba. Ia berusaha menyembunyikan aibnya. Mampukah? Mazmur 32:3 mengatakan, “Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu,” bahkan Daud merasa tangan TUHAN menekan dengan berat. Beruntunglah, Daud tidak larut dalam depresi rasa bersalah; ia mengungkapkan segala dosanya di hadapan TUHAN. Ia berkata, “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku, dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku” (Mzm. 32:5).
Kisah Daud yang menemukan kebahagiaan karena diampuni dosanya ini dikutip Paulus ketika menjelaskan bahwa manusia dibenarkan karena iman. Iman yang percaya bahwa hanya kasih karunia Allahlah yang dapat mengampuni dosa-dosa manusia. Bisa saja saat ini, Anda pun sedang diliputi perasaan bersalah dan berusaha menutupinya, namun tidak berhasil. Datanglah kepada Tuhan, akui dengan jujur dan jangan berjiwa penipu. Niscaya kebahagiaan itu akan kembali! [Pdt. Nanang]
REFLEKSI:
Berani datang kepada Allah, mengakui dengan jujur segala dosa adalah kunci kebahagiaan.
Ayat Pendukung: Mzm. 128; Yes. 65:17-25; Rm. 4:6-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.