Mana yang lebih mudah: meminta maaf atau memaafkan orang yang menyakiti kita?
Kehadiran Tuhan dalam hidup orang percaya mengajak kita untuk melihat kejaiban demi keajaibanNya hadir dalam hidup kita. Ia bukan hanya secara ajaib mencipta dunia tetapi Ia secara ajaib membuat kita tahu bahwa hadirNya dalam hidup kita adalah sebuah keajaiban. Ia ada, Ia bekerja dan Ia menjawab seruan kita, manusia berdosa.
Pemazmur sendiri mengalami bagaimana ia merasa diampuni dosanya oleh Tuhan. Lebih lagi, ia manusia berdosa, tetap dicinta Tuhan dengan tidak mendapat malu saat menghadapi musuh-musuhnya.
Martin Luther di tengah guntur dan hujan yang keras sempat mengalami ketakutan. Ia takut mati dalam keadaan penuh dengan dosa. Namun Tuhan menyapanya dan membuat dia penuh damai saat Luther tahu bahwa hanya karena iman ia diselamatkan dan diampuni.
Apakah di masa Adven ini saudara juga ingin mengalami damaiNya? Minta ampun dan tahu bahwa Tuhan mengampuni seringkali bisa membawa damai di hati, tapi terlebih lagi saat kita mengampuni mereka yang menyakiti kita. Jadi mengapa kita tunda alami kejaibanNya? Mari mengampuni!
Doa: Bapa di Surga, ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dalam Kristus Sang Pengampun. Amin.
RJS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.