Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya! (Mzm. 117:2)
Mazmur 117 adalah pasal paling pendek dalam Alkitab. Pasal itu terdiri atas dua ayat saja. Namun, ketika kita merenungkan kedua ayat itu kita akan menyadari Mazmur ini berbicara tentang perkara yang sangat luas.
“Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya”. Ada dua hal penting yang dinyatakan pemazmur 117, yaitu kasih dan kesetiaan Tuhan. Bagi pemazmur, kasih dan kesetiaan Tuhan tak dapat dipisahkan: kasih Tuhan itu hebat dan kesetiaan-Nya tak berkesudahan. Pemazmur menyatakan bahwa Tuhan adalah sahabat yang selalu hadir di sepanjang perjalanan hidup, bahkan di sepanjang kehidupan umat Israel. Ketika ia dekat dengan Tuhan, Tuhan dekat dengannya. Ketika ia jauh dari Tuhan, Tuhan tetap dekat kepadanya. Itulah maksud “kesetiaan-Nya untuk selama-lamanya.” Karena merasakan kasih Tuhan yang hebat dan kesetiaan Tuhan yang tak berkesudahan, pemazmur berseru: “Haleluya!” Inilah seruan yang keluar dari hati yang bersyukur dan bersukacita. Rasa syukur dan sukacita atas kasih dan kesetiaan Tuhan mendorongnya untuk hidup memuliakan Tuhan.
Perjalanan hidup kita di dunia memang berliku-liku dan berbatu-batu. Ada banyak tantangan dan pergumulan yang kita hadapi. Pemazmur mengingatkan kita bahwa kasih Tuhan itu hebat dan kesetiaan-Nya tak berkesudahan. Bersyukur dan bersukacitalah selalu dalam hidup ini. Pujilah dan megahkanlah Tuhan di sepanjang perjalanan hidup kita. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
REFLEKSI:
Hidup dalam kasih dan kesetiaan Tuhan adalah hidup yang menyatakan syukur senantiasa.
Ayat Pendukung: Mzm. 117; Yer. 30:18-24; Why. 22:8-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.