Seringkali kehidupan keluarga diibaratkan sebagai sebuah perahu atau bahtera yang melintasi lautan luas. Mengamati dinamika lautan, ada begitu banyak tantangan dalam keluarga. Tantangan itu bisa menyenangkan bisa juga menyedihkan, bisa ringan dan bisa berat. Acapkali bahtera itu berjalan di air tenang, berkabut, bergelora, berbadai, atau menghadapi ketenangan di sekitar gunung es seperti yang dihadapi Titanic.
Tantangan di atas mewakili tantangan di luar, tetapi sesungguhnya, tantangan di dalam juga bisa hadir dalam segala suasana. Mengarahkan perahu kemana, secepat apa, dan dinamika internal lainnya seringkali juga menyapa keluarga. Tantangan luar dan dalam itu kemudian bisa menjadikan keluarga selalu mempunyai potensi ancaman perpecahan.
Memasuki bulan keluarga, kita diingatkan bahwa ancaman perpecahan ini tidak akan menjadi ancaman lagi, bila iman pada Allah Sang Cinta, Yesus Sang Kepala Keluarga, Roh Kudus Sang Hikmat menjadi pandunya. Tema bulan keluarga tahun ini adalah KAMI (Keluarga Allah Menghidupi Iman). Iman yang hidup dalam keluarga akan mengarahkan setiap keluarga percaya pada penyelenggaraan Illahi dalam keluarga. Komunikasi dengan Tuhan dalam doa pun menjadi sebuah kesukacitaan keluarga.
Selamat menghidupi Iman.
BA
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.