Kata jerih payah artinya berupaya dengan sungguh-sungguh untuk sesuatu hasil yang maksimal. Rasul Yohanes menggunakan kata jerih Lelah dalam wahyu 14:13 kepada pengikut-pengikut Tuhan (orang-orang kudus). Realitas saat itu bahkan sampai saat ini menjadi murid Yesus diwarnai oleh kesulitan, penderitaan bahkan martir yang telah membawa orang percaya kepada kesusahan-kesusahan yang besar. Dalam situasi dan kondisi yang buruk lebih mudah para pengikut Tuhan berpaling dan meninggalkan iman daripada bertahan dalam proses seumur hidup sebagai pengikut yang setia. Lantas apa yang harus dilakukan pengikut Tuhan yang mengalami penderitaan, kesulitan di tengah jalan kehidupan ?
Rasul Yohanes memberi nasehat dan motivasi yang terpenting dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan sebagai murid yakni ketekunan. Ketekunan artinya fokus, konsisiten dan tidak mudah putus asa terhadap apa yang sedang dikerjakan. Surat Ibrani 10:36: ”sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Dalam Kitab Wahyu dan Surat Ibrani sama-sama menekankan tentang perlunya ketekunan. Para murid yang bertekun tidak lari dari kesulitan dan penderitaan melainkan menghadapinya bersama Kristus. Kristus juga merasakan penderitaan, rasa sakit dan kelemahan kita.
Bertekun dalam penderitaan tidak mudah dan menyenangkan namun janji Tuhan memberi pengharapan yang menguatkan. Wahyu 14: 13 mengingatkan kita bahwa Kematian dalam Tuhan merupakan cara Tuhan untuk memberi istirahat dari jerih lelah menikmati kebahagian dalam Tuhan yang memberi upah.
(LS)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.