“Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” (Mat. 24:24)
Mesias berasal dari kata Ibrani masyiah, artinya yang diurapi Tuhan. Sedangkan, dalam bahasa Yunani disebut Kristus. Adapun yang dimaksud Yesus dengan mesias palsu atau nabi palsu adalah orang/oknum atau suatu ajaran yang mengaku sebagai jalan keselamatan bagi manusia di luar diri-Nya.
Sepanjang sejarah kekristenan muncul berbagai tokoh yang mengaku dirinya Mesias atau penyelamat. Misalnya, Jim Jones (pendeta dari Gereja Murid-Murid Kristus, Diciples of Christ Church), Sun Myung Moon (pendiri Unification Church, Moonies), dan Moses David (pendiri Children of God). Pada era modern ini, muncul pula “mesias impersonal”, yaitu penampakan mesias yang tidak pribadi, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, atau ekonomi. Alih-alih iman kepada Kristus, teknologi, sains dan kemajuan manusia mendominasi pemikiran manusia; menjadi mesianik impersonal palsu di masa kini.
Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak terkecoh dengan hal lain atau apa pun di luar Yesus Kristus, Sang Juruselamat sejati? Yaitu, mengenal Kristus dengan benar. Bukan saja secara pengetahuan, tetapi secara batin sehingga mata iman kita sendiri yang meyakinkan kita akan kebenaran. Relasi akrab dengan Yesus menjadi kunci yang menjauhkan kita dari pemahaman yang menyimpang. Sebagai umat-Nya, jangan sampai kita terkecoh oleh daya tarik lain atau apa pun, kecuali hanya Yesus saja. [Pdt. Melani Ajub]
DOA:
Ya Tuhan, tolong kami agar selalu menyembah-Mu dengan sungguh-sungguh dan setia sampai akhir. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 80:2-3, 9-20; Yes. 3:18-4:6; Mat. 24:15-27
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.