Jangan Takut, Percaya Saja

TIGA UNGKAPAN TAK PERCAYA DAN DUA CARA YESUS Markus 4:35-41

1 Komentar 1467 Views

Kisah Yesus meredakan badai di danau sangat menawan. Kisah ini sampai ditulis oleh tiga injil pertama: Matius 8:23-27, Markus 4:35-41, dan Lukas 8:22-25. Jika Anda punya waktu, bacalah dan bandingkanlah ketiga versi ini. Ketiganya sama-sama menampilkan situasi gawat yang melanda perahu Yesus dan para murid-Nya. Ketiganya sama-sama mencatat bahwa Yesus justru tertidur seolah-olah Ia tak peduli dengan masalah yang menimpa mereka. Namun ada dua perbedaan menarik dari ketiga injil ini.

Perbedaan pertama terletak pada ungkapan hati para murid kepada Yesus setelah mereka membangunkan-Nya. Para murid di dalam versi Matius berseru dalam keputusasaan, “Tuhan, tolonglah, kita binasa” (Mat. 8:25). Di dalam versi Markus, para murid lebih menunjukkan sikap jengkel pada ketidakpedulian Yesus, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” (Mrk. 4:38). Kemudian, di dalam versi Lukas, para murid mengklaim seolah-olah kematian sudah pasti akan datang, “Guru, Guru, kita binasa!” (Luk. 8:24). Sungguh berbeda bukan. Itulah tiga kemungkinan—mungkin dari banyak kemungkinan lainnya—yang kita tampilkan ketika menghadapi persoalan genting: putus asa, marah, atau pasrah.

Apapun sikap kita kala menghadapi masalah, Yesus adalah Sang Penolong. Ia bangun dan menyelesaikan persoalan para murid. Namun, terlihat perbedaan kedua dalam cara Yesus menyelesaikan masalah itu. Di dalam ketiga injil, Yesus meredakan ombak ganas itu dan menegur ketidakpercayaan para murid. Yang berbeda adalah urutannya. Di dalam Injil Matius dan Lukas, Yesus menegur sikap tak percaya para murid kemudian Ia meneduhkan ombak itu. Sebaliknya, di dalam versi Markus, Yesus menghardik ketidakpercayaan para murid dulu, sebelum akhirnya ia meredakan badai. Dan demikianlah cara Yesus menyelesaikan masalah kita juga. Ada kalanya, Ia menyelesaikan hati ini barulah masalah kita; ada kalanya sebaliknya yang terjadi. Tak jarang, memang, seberat apa pun masalah hidup kita, jika kita percaya, kita akan mampu menghadapi masalah itu. Sebaliknya, seringan apa pun badai hidup kita, jika kita tak percaya, persoalan itu akan terasa begitu besar dan kita tak berdaya. Intinya sederhana: Jangan takut, percayalah! Yesus bersama kita.

Ja

1 Comment

  1. Obed

    Trimkasih untuk Renungannya yang sangat memberkati,bahwa memang terkadang Tuhan meyelesaikan persoalan hati yg kurang percaya baru kemudian Tuhan menyelesaikan masalah kita,demikian sebaliknya,kiranya Tuhan memberkati hambanya

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • HIDUP DALAM PENGHARAPAN
    LUKAS 5:1-11
    Hidup dan berjalan bersama Tuhan tidak selalu berada dijalan yang lurus dan mulus seperti garis linear, tetapi ada kalanya...
  • Rahmat di Tempat Tak Terduga
    Lukas 4:21-30
    Rahmat adalah pemberian Allah yang kita terima bukan karena kita berhak menerimanya. Ia adalah pemberian Allah sekalipun kita tak...
  • KOMUNITAS
    Kisah Para Rasul 16:13-15
    Salah satu ciri sebuah komunitas iman bernama Gereja adalah keramahtamahan. Keramahtamahan merupakan sebuah keterbukaan untuk menyambut orang asing dan...
  • SATU, BANYAK, DAN BERSAMA
    1 Korintus 12:1-11
    Visi kristiani mengenai kesatuan jemaat dengan apik ditampilkan oleh Paulus di dalam bacaan 1 Korintus 12:1-11. Kesatuan jemaat tidak...
  • AKU DIKASIHI, DIHARGAI, DAN MULIA
    Lukas 3:15-17, 21-22
    Sungguh sebuah pertukaran yang indah. Di dalam kisah pembaptisan Yesus ini, Yesus berpartisipasi ke dalam kemanusiaan yang bergumul dengan...