“TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, mulialah Allah Penyelamatku.” (Mzm. 18:47)
Ada peribahasa yang mengatakan: “Bagaikan kacang lupa kulitnya.” Peribahasa ini hendak menunjuk kepada orang yang lupa diri setelah meraih keberhasilan atau lupa berterima kasih kepada orang lain yang telah menolongnya ketika berada dalam kesulitan. Tetapi hal ini tidak terjadi pada diri Daud.
Mazmur Daud kali ini merupakan ungkapan rasa syukur Daud atas keselamatan yang telah Allah kerjakan dalam hidupnya. Pengalaman hidup Daud bersama Allah memang penuh dinamika. la mengalami banyak pergumulan. Salah satunya ialah ketika Daud dikejar-kejar Saul, sang mertua yang iri hati dan ingin membunuhnya. Namun Daud merasakan bagaimana Allah menolongnya. Allah melepaskannya dari berbagai kesulitan bahkan ancaman kematian yang dihadapinya. Oleh sebab itu, ketika Daud melihat semua karya Allah dalam hidupnya ia memuji dan mengucap syukur kepada Allah. “Tuhan hidup! Terpujilah gunung batuku, mulialah Allah penyelamatku” (ay. 47) adalah ungkapan syukur Daud kepada Allah yang memperlihatkan Daud bukanlah seorang yang “Bagaikan kacang lupa pada kulitnya.”
Orang yang merasakan kebaikan Allah dalam hidupnya akan selalu mengucap syukur dan memuji Allah. Mari kita bertekad untuk selalu mengingat kebaikan Allah dalam sepanjang hidup kita. Kita jadikan hidup kita sebagai kidung pujian yang memberitakan rasa syukur kita kepada Allah pada semua orang. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Hidup kita harus menjadi kidung pujian yang memberitakan betapa besar kasih dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita.
Ayat Pendukung: 1 Taw. 10:1-14; Mzm. 18:1-6, 43-50; Mrk. 9:14-29
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.