“Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.” (Ibr. 10:30)

Film yang sering dan banyak ditonton orang, baik film Barat (Holywood) atau Asia (Hongkong, juga drama Korea), pada umumnya banyak bertemakan balas dendam. Bahkan dikisahkan, acapkali pembalasan yang dilakukan melebihi hal yang telah dialami sebelumnya. Meskipun adegan pembalasan itu mengejutkan, tetapi karena dikemas secara apik menjadi tontonan yang asyik, banyak orang menjadi ketagihan untuk terus mengikutinya. Balas dendam terjadi sejak awal kehidupan manusia, dan terus berlanjut sampai saat ini dalam berbagai bentuk yang berbeda- beda. Ada kecenderungan orang tidak akan merasa puas kalau belum melakukan pembalasan. Bahkan, orang seakan mendapat kepuasan ketika pihak lawan lebih menderita. Mungkin itulah juga penyebab terjadinya “main hakim sendiri”.

Firman Tuhan dengan tegas mengatakan, “Pembalasan adalah hak Tuhan”. Karena itu, sebagai orang percaya kita harus menyerahkan segala perkara kepada Tuhan. Tuhan tahu apa yang terbaik dan Ia akan menghakimi umat-Nya dengan adil. Apalah yang dapat dilakukan manusia, dibandingkan tangan Tuhan sendiri yang bekerja. Ibrani 10:31 mengatakan, ”Ngeri benar, kalau jatuh ke tangan Allah yang hidup.”

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk membuang dendam dari dalam hati kita. Sebaliknya, kita belajar mengampuni kesalahan orang lain dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Maka, keadilan Tuhan menjadi nyata dalam hidup orang benar. [Pdt. Melani Ajub]

DOA:
Ya, Tuhan jauhkanlah rasa dendam dari hati kami, biarlah Engkau sendiri yang bertindak dalam kehidupan kami. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 80:2-3, 9-20; Yes. 2:5-11; Ibr. 10:26-31
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.