Apa itu iri hati? Iri hati adalah rasa benci karena orang lain yang memiliki sesuatu, yang dia tidak miliki, dan dia sangat menginginkannya. Jadi iri hati ini bicara tentang perasaan menginginkan milik orang lain sehingga kalau bisa, itu menjadi miliknya.
Mengapa ini dianggap sebagai salah satu dosa? Karena hal ini menjauhkan kita dari Tuhan dan melahirkan dosa baru lainnya. Lebih lagi, iri hati membuat diri sendiri lelah, rusak, tidak sehat, bahkan menyakiti orang lain.
Di Alkitab ada 7 kisah yang bicara tentang iri hati. Tiga di antaranya adalah:
Pertama, Kain iri hati pada Habel karena persembahannya diterima Tuhan.
Kedua, Miryam iri hati kepada Musa karena menurutnya Tuhan tidak hanya bicara kepadanya tetapi juga kepada Miryam.
Ketiga, ada dalam bacaan kita, Kakak-kakak Yusuf iri karena Yusuf mendapatkan baju nan indah dari orangtuanya. Akibat dari iri hati kakak-kakak Yusuf, Yusuf dijual oleh orang Midian ke Mesir. Seorang atau sekelompok orang yang iri hati, menyakiti orang yang dia irikan, tanpa memikirkan akibat dari perilakunya.
Pertanyaannya, di masa Pra-Paska 1 ini masih ada iri hati dalam diri kita? Menurut Harold Coffin, iri hati adalah seni menghitung berkat orang lain dan bukan berkat diri kita sendiri. Dapatkah kita sekarang mulai dengan menghitung berkat Tuhan atas diri kita sehingga kita juga bisa melihat berkat Tuhan atas diri orang lain sambil bersama-bersama mensyukurinya?
Doa: Bapa di Sorga, bekerjalah ya Roh Kudus membuat hati kami bersyukur atas berkat-berkat Tuhan dalam diri kami sehingga tumpahlah berkat itu memberkati orang lain. Dan bukakan mata kami melihat berkat Tuhan juga yang dicurahkan buat orang lain sehingga kami bisa mensyukurinya, dan bukan iri kepadanya. Dalam Kristus kami memohon. Amin.
Silakan dibaca:
https://gkipi.org/tujuh-dosa-yang-mematikan-seven-deadly-sins/
RJS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.