… semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. (1Yoh. 5:4)
Tantangan hidup di dunia sekuler adalah kebertahanan sikap beriman yang teguh. Jika tidak siap, seseorang akan mengalami tantangan; mendapat tekanan tidak langsung. Banyak pengalaman mahasiswa di tengah masyarakat sekuler atau jauh dari agamanya, ketika pulang ke kampung halamannya kemudian menjadi sangat religius. Sisi positif, mendorong seseorang menjadi saleh. Sisi negatifnya, merasa terancam oleh sekularisme atau agama lain.
Penulis surat 1 Yohanes mengalaminya dan ia membimbing jemaat untuk bertahan. Bagaimana caranya? Pertama, adalah iman. Kebertahanan iman adalah sikap utama mengalahkan dunia. Kedua, percaya memiliki hidup kekal. Artinya, kebertahanan iman merupakan wujud sudah “selesai dengan diri sendiri”. Seseorang bertahan karena ia telah melatih diri. Seseorang melatih diri karena ia mengejar pertumbuhan. Ketika ia melalui proses itu, ia selesai dengan dirinya sehingga tidak lagi mengejar kenikmatan sesaat atau godaan duniawi. Ketiga, tahan godaan dan saling menguatkan. Kebertahanan iman tidak membuatnya pongah atau sombong. Jika ada saudaranya yang jatuh ke dalam pencobaan, ia tidak menghakimi dan menghukumnya. Sebaliknya, ia membangunkan dan menopang saudaranya yang jatuh itu agar kembali berdiri untuk memperjuangkan imannya.
Intinya adalah kebertahanan beriman kepada Kristus membuat kita kuat, tidak tinggi hati, dan saling menolong. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Pimpinlah kami yang hidup di dalam tantangan dan tentangan dunia. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 137; Rat. 2:13-22; 1Yoh. 5:1-5, 13-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
Arniati Gole
Oktober 4, 2022 - 10:40 amTerima kasih renungan nya
Tuhan berkati