Sebagai umat Kristiani, kita sering mendengar ungkapan “Hidupmu Sebagai Kitab Terbuka”, yang menggambarkan kehidupan manusia sebagai buku cerita yang dapat dibaca oleh banyak orang. Kitab terbuka ini bisa diakses melalui perkataan kita atau pengalaman bersama dengan kita. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita ingin kitab kehidupan kita dibaca? Apakah kita ingin menjadi kitab yang memuat cerita-cerita menyenangkan dan memberkati orang lain, atau kitab yang membuat orang lain kesal dan sedih, sehingga akhirnya tidak lagi dibaca?
Yesus memberikan teladan tentang bagaimana kitab kehidupan kita seharusnya dibaca orang lain. Natanael, sebagai pembaca kitab kehidupan Yesus, merasakan kebesaran-Nya melalui perkataan dan tindakan-Nya. Kisah kehidupan Yesus menjadi daya tarik bagi Natanael, mengundangnya untuk terus membaca cerita-cerita kehidupan Yesus dan mengalami pengalaman bersama-Nya.
Sebuah lagu yang sering kita dengar, yaitu NKB 204, juga menekankan pentingnya hidup sebagai “kitab terbuka” yang dapat dibaca oleh sesama. Menyatakan Yesus dalam kehidupan kita bukan hanya melalui perkataan, tetapi juga melalui tindakan. Tindakan kita merupakan cermin dari perjalanan iman kita. Kehidupan Yesus merupakan sebuah contoh yang menunjukkan bagaimana tindakan-Nya mampu membuat orang lain merasakan kasih-Nya.
Dengan demikian, kita diajak untuk menyusun kitab kehidupan kita dengan cerita-cerita yang berdasarkan pada kebenaran dari kehendak-Nya, bukan kebenaran fiksi yang kita ciptakan sesuai keinginan kita sendiri. Melalui perkataan, tindakan, dan segala yang kita lakukan, kita dapat mewujudkan kehadiran Kristus dalam kehidupan kita dan membiarkan orang lain merasakan-Nya.
(KT)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.