Hidup Yang Tidak Sia-Sia

Pengkhotbah 4:9-16

Belum ada komentar 160 Views

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tidak mau diberi peringatan lagi. (Pkh. 4:13)

Jika membaca kitab Pengkhotbah secara sekilas, orang akan menganggap bahwa kitab ini adalah kitab yang pesimistik. Pandangannya begitu murung terhadap kehidupan di dunia ini, sebab semuanya sia-sia. Namun, benarkah demikian? Apakah ada hidup yang tidak sia-sia? Tentu! Ada hidup yang tidak sia-sia.

Di bawah kolong langit ini, masih ada hidup yang bermakna. Kita mulai menangkap pesan tersebut dari perbandingan yang dibuat oleh Pengkhotbah. Kalau semua sia-sia, untuk apa ia membuat perbandingan? Perbandingan itu dilakukan untuk mendapatkan yang lebih ideal. “Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh.” Maka, berhikmat lebih baik dari pada bodoh. Lebih jauh lagi, bagaimana agar orang menjadi berhikmat? Ia tidak boleh terpaku pada apa yang ada di bawah langit. Ia harus menatap ke atas langit, ke Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan sebagai pemberi hikmat dan tuntunan, hidup yang dijalani di bawah matahari tidak menjadi sia-sia, tetapi menjadi bermakna.

Pengkhotbah mengajarkan kita untuk tidak melekat pada dunia yang fana ini, tetapi melekat kepada Tuhan yang kekal. Hidup di dunia ini memang sementara, tetapi bukan kesia- siaan, asalkan kita bersandar pada (hikmat) Tuhan. Hikmat-Nya memberikan tuntunan mengenai misi penting yang mesti kita kerjakan dalam kesementaraan waktu. Menyatakan kasih-Nya bagi semua ciptaan-Nya, niscaya tidak sia-sia! [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]

REFLEKSI:
Hidup sia-sia adalah kalau kita tidak mengenal isi hati Tuhan, dan tidak melakukan misi kasih-Nya dalam kehidupan.

Ayat Pendukung: Mzm. 128; Pkh. 4:9-16; Yak. 5:1-6
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Hidup Yang Dipulihkan
    Mazmur 80:1-7, 17-19
    Maka kami tidak akan menyimpang dari-Mu. Beri kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. (Mazmur 80:19) Setelah Yesus berkenan...
  • Hidup Sebagai Umat Tuhan
    Zakaria 8:1-17
    “… Mereka pun akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran (Zakaria 8:8b) Ketika...
  • Menjadi Saluran Berkat
    Yehezkiel 47:1-12
    … Ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang di sana hidup. (Yehezkiel 47:9c) Belakangan ini, ada lagu rohani...
  • Rindu Kepada Allah
    Mazmur 42
    … Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! (Mazmur 42:6b) Rindu dan cinta adalah...
  • Saling Mendukung Dalam Pelayanan
    Matius 11:2-11
    … Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. (Matius 11:10b) Ada banyak motivasi bagi...