Hidup Yang Tidak Sia-Sia

Pengkhotbah 4:9-16

Belum ada komentar 129 Views

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tidak mau diberi peringatan lagi. (Pkh. 4:13)

Jika membaca kitab Pengkhotbah secara sekilas, orang akan menganggap bahwa kitab ini adalah kitab yang pesimistik. Pandangannya begitu murung terhadap kehidupan di dunia ini, sebab semuanya sia-sia. Namun, benarkah demikian? Apakah ada hidup yang tidak sia-sia? Tentu! Ada hidup yang tidak sia-sia.

Di bawah kolong langit ini, masih ada hidup yang bermakna. Kita mulai menangkap pesan tersebut dari perbandingan yang dibuat oleh Pengkhotbah. Kalau semua sia-sia, untuk apa ia membuat perbandingan? Perbandingan itu dilakukan untuk mendapatkan yang lebih ideal. “Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh.” Maka, berhikmat lebih baik dari pada bodoh. Lebih jauh lagi, bagaimana agar orang menjadi berhikmat? Ia tidak boleh terpaku pada apa yang ada di bawah langit. Ia harus menatap ke atas langit, ke Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan sebagai pemberi hikmat dan tuntunan, hidup yang dijalani di bawah matahari tidak menjadi sia-sia, tetapi menjadi bermakna.

Pengkhotbah mengajarkan kita untuk tidak melekat pada dunia yang fana ini, tetapi melekat kepada Tuhan yang kekal. Hidup di dunia ini memang sementara, tetapi bukan kesia- siaan, asalkan kita bersandar pada (hikmat) Tuhan. Hikmat-Nya memberikan tuntunan mengenai misi penting yang mesti kita kerjakan dalam kesementaraan waktu. Menyatakan kasih-Nya bagi semua ciptaan-Nya, niscaya tidak sia-sia! [Pdt. Hariman A. Pattianakotta]

REFLEKSI:
Hidup sia-sia adalah kalau kita tidak mengenal isi hati Tuhan, dan tidak melakukan misi kasih-Nya dalam kehidupan.

Ayat Pendukung: Mzm. 128; Pkh. 4:9-16; Yak. 5:1-6
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Suara Tuhan Melalui Alam
    Mazmur 29
    Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air yang besar. (Mazmur 29:3) Indonesia dikenal...
  • Kesenangan adalah Sia-sia
    Pengkhotbah 2:1-11
    …lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari (Pengkhotbah 2:11) Ada...
  • Lakukan yang Bermanfaat
    Pengkhotbah 1:1-11
    Segala sesuatu melelahkan; tidak ada manusia yang sanggup mengatakannya. Mata tidak pernah puas melihat, begitu juga telinga tidak pernah...
  • Hanya Allah Yang Tahu Masa Depan
    Daniel 2:24-49
    “Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab...
  • Bergantung Kepada Allah
    Daniel 2:1-19
    Rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Daniel pun memuji Allah Semesta Langit. (Daniel 2:19) Menurut Sigmund...