Namun, kamu tidak hidup dalam tabiat daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah tinggal di dalam kamu…(Rm. 8:9)
Setiap hari kita harus menentukan pilihan. Sejak bangun tidur sampai tidur lagi, kita harus memilih apa yang akan kita ucapkan dan lakukan. Sesungguhnya pilihan-pilihan kita sangat dipengaruhi oleh orientasi hidup kita. Apakah orientasi kita adalah hidup dalam tabiat daging ataukah hidup dalam Roh?
Hidup dalam tabiat daging berarti memikirkan hal-hal yang dari daging dan memunculkan keinginan-keinginan daging. Orang yang hidup dalam daging akan hidup bagi diri sendiri dan berada di bawah kendali hawa nafsu atau dosa. Ia mengalami perseteruan dengan Allah dan akan mendapatkan upah maut. Sedangkan hidup dalam Roh berarti memikirkan hal-hal yang dari Roh dan hidup bagi Allah. Ia akan menghadirkan keinginan Roh yaitu kehidupan dan damai sejahtera. Apakah manusia yang rapuh mampu hidup dalam Roh? Sejak kita percaya pada Kristus sesungguhnya kita telah menjadi milik Kristus. Sebagai milik Kristus, kita dikaruniai Roh Kudus. Jadi hidup kita berada di bawah kendali Roh Kudus sehingga kita dimampukan mematikan keinginan daging, memiliki hati nurani yang bersih, dan membenci dosa. Sesungguhnya Roh Kudus mengubah pola pikir orang percaya hingga kita dimampukan hidup dalam Roh.
Marilah kita senantiasa mengikuti pimpinan Roh Kudus agar kita memiliki orientasi hidup dalam Roh. Marilah mempersembahkan hidup yang berkenan bagi Tuhan. [Pdt. Sri Agus Patnaningsih]
DOA:
Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk selalu mengikuti pimpinan Roh Kudus agar kami dimampukan menghadirkan keinginan Roh. Amin.
Ayat Pendukung: Ayb. 4:1-21; Mzm. 26; Rm. 8:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.