Hidup dan berjalan bersama Tuhan tidak selalu berada dijalan yang lurus dan mulus seperti garis linear, tetapi ada kalanya berada dijalan berliku, naik turun bahkan berputar seperti ‘spiral’ namun ‘pengharapan’ adalah spirit untuk berani melakoni apapun yang mesti kita lakoni.
Malam itu Simon dan kawan-kawan berlayar di danau Genesaret untuk menjala ikan, semalam suntuk sudah di lakoni, tetapi tak satupun ikan didapat, gagal total padahal kita tahu, mereka adalah nelayan-nelayan ulung, dengan kata lain, mereka adalah “the right man in the right place”. Ditinjau dari segi waktu, mereka telah bekerja secara optimal yakni semalam suntuk, dari segi lokasi, mereka tahu persis tempat yang banyak ikannya, tetapi mereka telah gagal.
Kemudian Yesus hadir dan memerintahkan Simon untuk menjala ikan lagi, sebenarnya Simon ragu dan yang pasti sudah lelah, namun “… karena perkataan-Mu, aku akan melakukan” inilah secercah “pengharapan” yang dimiliki Simon, sehingga ia menebar jalanya kembali, sebagai “tindakan iman” dan ….. ia mendapat ikan banyak sekali.
Ketika kita mempersilakan Yesus hadir dan membiarkan ia bertahta dalam hidup ini, betapapun masalah menumpuk, tetapi itu bukan “ending” namun hal itu bisa menjadi bagian Tuhan memproses dan membentuk diri kita menjadi lebih bermakna dan berkualitas, oleh karena itu tetaplah hidup dalam pengharapan meskipun hidup ini tidak pernah sepi dari masalah. (AS)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.