Hidup Dalam Anugerah Kebajikan

Belum ada komentar 43 Views

“Apakah GKI akan mengadakan ibadah dengan Metaverse?” pertanyaan menarik ini dilontarkan oleh seseorang dalam pembinaan warga jemaat, terkait dengan realita kehidupan daring masa kini dengan dunia metaverse yang sekarang sedang hybe dibicarakan. Pertanyaan ini mengingatkan saya pada perubahan jaman yang cepat dan terus menerus. Bayangkan selama dua tahun hampir tiga tahun sejak pandemi muncul, kehidupan kita berubah drastis khususnya terkait dengan dunia teknologi dan digital. Dari yang hanya menonton bahkan belum tahu sama sekali, sekarang kita disuguhi dengan ruang virtual yang membawa kita seolah-olah berada dalam kehidupan nyata di dunia virtual. Ditengah realita ini, bagaimana kita mewujudkan Kerajaan Allah seperti firman minggu lalu?

Dalam surat Petrus yang kedua ini kita diingatkan bahwa sebagai bagian dari Kerajaan Allah, kita diberi anugerah. Anugerah yang menuntun kita dalam mewujudkan Kerajaan Allah di bumi, menghadapi segala tantangan dunia, dan fokus kepada sang Allah. Petrus menulis berbagai anugerah, satu diantaranya adalah kebajikan. Kebajikan atau virtue dianugerahkan bukan semata-mata untuk hanya diam atau menjadi kewajiban ritual saja, melainkan sebagai bagian penghayatan akan kuasa Allah yang hadir dan bekerja. Menarik ketika Petrus memulainya dengan sebuah peringatan, yang tertulis di sana “kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha…” (2 Petrus 1 ay 5).  Frasa ini, rasanya menjadi pengingat bahwa anugerah itu ada, tapi belum benar-benar kita hidupi. Bahkan mungkin saja kita sendiri tidak sadar bahwa dianugerahi dengan banyak hal termasuk dengan kebajikan, sehingga bagaimana anugerah itu akan bekerja di dalam kita ketika kita tidak tahu. Maka, peringatan Petrus adalah ajakan untuk menyadari dan menghidupi nilai kebajikan yang ada pada diri kita, sebagai bagian akan iman dalam pengenalan akan Allah (ay 8). Artinya jika kita semakin mengenal Allah, kita semakin berusaha mewujudkan panggilannya, dan  Kerajaan Allah akan semakin nyata setidaknya di dalam lingkungan kita.

Saudara-saudara, hidup dalam anugerah kebajikan menjadi jalan yang dianugerahkan Allah  bagi kita untuk dapat mewujudnyatakan Kerjaan-Nya di tengah perubahan jaman dan tantangan duniawi yang kita hadapi saat ini. Termasuk dalam kita menyikapi new normal yang serba virtual, yang rasanya bukan “new” lagi tapi sudah normal bagi kita saat ini. Kiranya dengan menyadari anugerah kebajikan yang dari pada Allah, kita dapat memulai langkah baru dengan nilai-nilai kebajikan di kehidupan kita baik bergereja, pekerjaan maupun dalam keseharian.

SA

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Gereja yang Menghidupi Dunia
    Gereja tidak hanya dipanggil untuk bersekutu di dalam dinding-dindingnya, tetapi juga untuk membawa kehidupan, kasih, dan terang Kristus ke...
  • Kita Adalah Apa yang Kita Makan
    Amsal 9:1-6, Mazmur 34:9-14, Efesus 5:15-20, Yohanes 6:51-58
    Apa yang kita makan memengaruhi keberadaan kehidupan kita. Ada berbagai jenis asupan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral,...
  • Percaya Kepada Allah
    1 Raja-raja 19:4-8; Mazmur 34:1-8; Efesus 4:25 - 5:2 ; Yohanes 6:35, 41
    Nabi Elia mengalami kelelahan fisik dan mental setelah kemenangannya melawan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel dan ancaman dari Izebel...
  • Roti Kehidupan
    Kel.16:2-4, 9-15; Maz.78:23-29 ; Ef. 4:1-16; Yoh. 6:24-35
    Yesus menyatakan bahwa Dia adalah “roti hidup”. Roti adalah makanan pokok dalam budaya Yahudi dan banyak budaya lainnya, yang...