Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Mat. 5:44)
Desmond and the Very Mean Word: A Story of Forgiveness, sebuah kisah berdasarkan pengalaman personal masa kanak-kanak Desmond Tutu. Sekelompok anak laki-laki menghina Desmond dengan kata yang sangat kasar saat ia mengayuh sepeda barunya di kota. Ia pun sangat marah dan ingin membalasnya. Saat ia menceritakan hal itu kepada Imam Trevor, imam itu pun berkata: “Kamu membalas mereka, dan kemudian mereka membalas kamu, dan segera seluruh dunia kita hanya akan dipenuhi oleh balas-membalas.” Imam Trevor meminta Desmond untuk memaafkan meskipun mereka tidak meminta maaf kepadanya. Desmond pun mengalami konflik batin. Namun pada akhirnya, saat ia bisa memaafkan, ia menjadi tahu bagaimana rasanya terbebas dari kemarahan dan rasa bersalah.
Mengampuni musuh adalah salah satu hal tersulit di dunia ini. Namun, Yesus mengatakan bahwa bila kita ingin menjadi anak-anak Bapa di Surga, kita harus melakukan hal tersebut. Sama seperti Bapa yang mengasihi siapa pun, kita pun dipanggil untuk melakukan hal yang sama. Kasih Bapa menunjuk pada kehendak yang tidak terkalahkan untuk mengasihi.
Terlepas dari apa pun yang orang lain lakukan terhadap kita, kita tidak boleh membiarkan kepahitan itu menguasai hati kita. Kasih bukanlah sekadar perasaan atau sesuatu yang bersifat emosional saja, melainkan juga kehendak aktif untuk mengusahakan yang terbaik bagi semua orang. [Ibu Yessy Sutama]
REFLEKSI:
Kasih selalu mengusahakan yang terbaik bagi orang lain, termasuk bagi orang yang tidak kita sukai.
Ayat Pendukung: Mzm. 44; Hos. 6:11-7:16; Mat. 5:43-48
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.