“Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.” (Luk. 18:3)
Barangkali, tidak banyak orang yang memiliki kegigihan dan semangat juang yang tinggi di zaman sekarang ini. Banyak orang justru mudah menyerah ketika kegagalan demi kegagalan dialami atau ketika jalan buntu kerap dijumpai. Hanya orang-orang yang mampu bertekun yang dapat memiliki karakter gigih.
Dalam sebuah perumpamaan Yesus menceritakan tentang seorang janda yang selalu datang kepada Sang Hakim untuk memohon, “Belalah hakku terhadap lawanku.” Walaupun mendapat tanggapan dan perlakuan yang tidak menyenangkan dari Sang hakim, namun janda tersebut pantang menyerah. Ia terus berusaha; ia terus memohon. Usahanya tidak sia-sia. Sang Hakim mengabulkan permohonannya, meskipun bukan karena berbelas kasihan terhadap sang janda, melainkan supaya ia tidak terus terganggu dengan permohonan tersebut.
Sikap gigih janda ini dikehendaki Yesus ada pada para pendengarnya; mereka mau senantiasa bertekun dalam segala hal, sebab ketekunan tidak akan sia-sia. Batu yang keras sekalipun, jika ditetesi air terus-menerus akan berlubang juga. Demikian juga kehidupan beriman kepada Tuhan. Setiap umat Tuhan yang senantiasa berseru kepada Tuhan akan didengarkan. Ketekunan dan kegigihan di dalam Tuhan tidak akan sia-sia. Karena itu, jangan pernah menyerah. Teruslah menyerukan permohonanmu. Tuhan mendengarkan, namun Ia ingin melihat kegigihanmu. (Pdt. Henni Herlina)
DOA:
Berilah kami hati yang tekun dan gigih dalam mengikut Engkau ya Tuhan dan dalam menanti janji-Mu. Amin.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.