Gereja tidak hanya dipanggil untuk bersekutu di dalam dinding-dindingnya, tetapi juga untuk membawa kehidupan, kasih, dan terang Kristus ke dunia luar. Dalam perayaan ulang tahun ke-36 GKI, merupakan momen penting untuk berefleksi apakah kita masih tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam kita.
Yesus berbicara tentang “tinggal di dalam” Dia dan Dia di dalam mereka yang percaya. “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia” (Yohanes 6:56). Gereja yang menghidupi dunia harus berakar kuat dalam persekutuan dengan Kristus, membiarkan kehidupan Kristus mengalir melalui mereka untuk memengaruhi dan menghidupi dunia sekitar mereka.
Seperti yang digambarkan dalam kitab Mazmur, Allah adalah Allah yang mendengar dan menyelamatkan orang yang benar dari segala kesesakan mereka. “Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong” (1 Petrus 3:12). Sebagai gereja, kita dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Allah, menunjukkan kasih dan perhatian kepada mereka yang menderita dan membutuhkan. Ini berarti kita harus aktif dalam pelayanan sosial, membantu mereka yang dalam kesulitan, menjadi sumber penghiburan dan dukungan.
Namun ketika harus menghadapi tantangan di dalam dunia, rasul Paulus dalam kitab Efesus mengingatkan untuk mengenakan perlengkapan senjata Allah agar dapat bertahan melawan tipu daya iblis. Gereja yang menghidupi dunia harus siap menghadapi tantangan dan kesulitan dengan mengandalkan kekuatan dari Allah.
Di usianya yang ke -36 ini, kiranya GKI terus menunjukkan kesetiaan kepada Allah dengan tetap tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam GKI.
Amin. (TT)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.